Kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe

    Perdana Menteri Abe (PM pada waktu itu) berkunjung ke Indonesia dari tgl. 19 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2007. Setelah PM Abe mengundurkan diri dari jabatannya beberapa waktu sesudah kunjungan tsb., pada tgl. 25 September Yasuo Fukuda, anggota Majelis Rendah, diangkat sebagai Perdana Menteri. Perdana Menteri yang baru telah sejak lama berupaya memajukan hubungan persahabatan Jepang dengan Indonesia, dalam kedudukannya selama ini sebagai Ketua Perhimpunan Persahabatan Jepang — Indonesia. Berkat hasil kunjungan PM Abe ke Indonesia, diharapkan di bawah pemerintahan Fukuda, hubungan Jepang dengan Indonesia dapat lebih ditingkatkan.


    Pada tgl 20 Agustus, PM Abe mengadakan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono dan pada kesempatan tersebut dilakukan pembahasan mengenai berbagai hal seperti hubungan bilateral, situasi regional dan dunia, dll. Pada kesempatan itu, kedua pemimpin menegaskan kembali akan memperkokoh hubungan persahabatan antara kedua negara yang didasarkan pada "kemitraan strategis". Berkenaan dengan hal itu, Jepang telah mengumumkan akan melanjutkan bantuan bagi reformasi POLRI guna mendukung demokratisasi di Indonesia.

    Selain itu, berkenaan dengan masalah lingkungan dan energi, PM Abe juga telah memberikan penjelasan mengenai proposal “Cool Earth 50”.
    Presiden Yudhoyono menyatakan sangat menghargai proposal tsb. sebagai masukan kebijakan yang penting bagi COP13, yaitu konperensi pihak-pihak terkait Protocol Kyoto yang akan diadakan di Bali pada bulan Desember.
   
Pertemuan puncak berlangsung di istana kepresidenan.                       Pengumuman penandatanganan EPA oleh kedua pemimpin.

    PM Abe dan Presiden Yudhoyono pada 20 Agustus telah menandatangani EPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi) antara kedua negara. Setelah penandatanganan EPA, diharapkan dapat diperkokoh kerjasama antara kedua negara bagi kepentingan peningkatan daya saing ekonomi serta pengembangan kapasitas demi kesejahteraan dan stabilitas kedua negara.

    Pada hari yang sama, juga telah diselenggarakan forum bisnis yang dihadiri sekitar 200 orang kalangan Jepang yang terkait dengan ekonomi, termasuk para tamu dari Keidanren (Federasi Organisasi Ekonomi Jepang). Selain itu, pada kesempatan forum yang diselenggarakan oleh ICWA (Indonesia Conference on World Affairs), PM Abe menyampaikan pidato kebijakan yang berjudul "Japan and One ASEAN that Care and Share at the Heart of Dynamic Asia". Dalam pidatonya, PM Abe membicarakan: (1) Pembangunan hubungan ekonomi yang lebih luas dengan negara-negara ASEAN yang memanfaatkan jaringan EPA; (2) Bantuan yang diberikan Jepang bagi pertumbuhan mantap negara-negara kawasan Mekong; (3) Pentingnya pembinaan dan stabilitas perdamaian.