ANEKA JEPANG

Tsunami dan Jepang
Bantuan Jepang Untuk Indonesia Pasca Gempa Bumi dan Tsunami


    Menanggapi terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia, terutama di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pemerintah Jepang memutuskan untuk memberikan bantuan darurat berikut ini :

  1. Bantuan Darurat in Natura dan dalam bentuk bantuan hibah finansial

    • Makanan dan Non-Makanan : US$ 1.150.000 (satu juta seratus lima puluh ribu dollar AS)

      1. Generator x 100; tenda x 28; selimut x 3000; tikar tidur x 300; penjernih air x 20; tanki air (3000 liter) x 20, jerigen air minum x 300 telah dibagikan ke kamp-kamp pengungsi di kota Banda Aceh dan Distrik Aceh Besar (kec.Lhong, Lhongka, kec. Leung Bata, dll.)


      2. LSM Jepang gPeace Winds Japanh telah mendistribusikan barang bantuan darurat seperti air minum mineral, makanan, minyak goreng dll. di kota Meulaboh dan Banda Aceh sejak tanggal 1 Januari 2005.


      3. Atas koordinasi dengan sejumlah pemerintah daerah dan perusahaan swasta di Jepang, Pemerintah Jepang mendistribusikan makanan dan barang-barang non makanan ke lokasi yang terkena bencana di Aceh.

    • Bantuan Hibah Darurat (US$ 1,5 juta)
      Pemerintah Jepang telah melakukan pertukaran nota verbal untuk bantuan hibah sebesar US$1,5 juta langsung kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya pengadaan barang dan jasa yang diperlukan sebagai bantuan darurat.

    • Bantuan Darurat (US$ 146 juta kepada pemerintah Indonesia dan US$250 juta melalui organisasi-organisasi international)
      Dari total hibah sebesar US$500 juta sebagai bantuan untuk kawasan ini sebagaimana yang diumumkan oleh Perdana Menteri Junichiro Koizumi pada tanggal. 1 Januari 2005, sebanyak US$ 146 juta telah diberikan langsung kepada pemerintah Indonesia, dan US$ 250 juta telah disalurkan melalui organisasi-organisasi internasional yang relevan. Bagian yang disalurkan melalui organisasi- organisasi internasional ini juga akan memberikan kontribusi yang berarti bagi operasi bantuan darurat di Indonesia.

    • Bantuan hibah untuk Langkah Pemulihan melalui JJapanese Trust Fund di ADB dan Bank Dunia (US$40 juta)
      Jepang telah memutuskan untuk memberikan hibah sebesar US$40 juta melalui Japanese trust funds di ADB dan Bank Dunia untuk membiayai langkah-langkah pemulihan.

    • Bantuan Hibah Grass-roots (per tanggal 3 Februari)

      1. Proyek Bantuan Kemanusiaan berupa Klinik Berjalan (setara US$343.439; Pemuda Muhammadiyah)
        Pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah grass-roots untuk mendukung kegiatan medis yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah berupa penyelenggaraan proyek klinik berjalan di kota Banda Aceh dan 7 kabupaten (Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Pidie, Bireuen, dan Aceh Utara).


      2. Proyek Bantuan Kemanusiaan dalam bentuk dukungan bagi siaran Radio untuk para Korban (setara US$19.058; Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia - PRSSNI)
        Pemerintah Jepang telah memberikan bantuan hibah grass-roots kepada PRSSNI yang mengoperasikan stasiun radio gSuara Acehh, dengan tujuan meningkatan kapasitas stasiun radio tersebut. Dengan bantuan ini diharapkan gSuara Acehh dapat memberikan informasi yang berguna bagi usaha penyatuan kembali keluarga-keluarga yang terpisah dan informasi mengenai kegiatan bantuan kemanusiaan.

  2. Pengiriman Tim Medis Darurat Jepang
    Pemerintah Jepang telah menugaskan sebuah tim medis yang terdiri dari 4 dokter dan 7 orang perawat di sebuah rumah-sakit lapangan yang didirikan di Banda Aceh sejak tanggal 2 Januari hingga 22 Januari 2005. Pasien yang mendapat pengobatan dari tim ini mencapai jumlah sekitar 3700 orang. Agar berbagai masalah kesehatan dapat terus ditangani, pemerintah Jepang telah mengirim sebuah tim pencegah penyakit menular pada tanggal 24 Januari dan sebuah tim pendukung penanganan kesehatan mental pada tanggal 25 Januari.

  3. Pasukan Bela Diri Jepang
    Pemerintah Jepang sedang mengerahkan berbagai kemampuan Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) untuk mendukung berbagai operasi pertolongan, yaitu dengan menyediakan jasa angkutan udara barang-barang bantuan dan tindakan pencegahan medis/epidemi di Aceh. JSDF mengirimkan unit bantuan internasional yang terdiri dari 3 kapal, 5 helikopter dan 2 pesawat C-130H, dan sekarang sekitar 970 personil JSDF dikerahkan bertugas dalam operasi-operasi demikian di Aceh dan sekitarnya.

  4. Moratorium Utang
    Pada kesempatan KTT Tsunami di Jakarta, Perdana Menteri Junichiro Koizumi telah mengimbau negara-negara lain agar bersama-sama memberlakukan moratorium terhadap pembayaran utang publik. Berdasarkan persetujuan yang tercapai pada pertemuan Paris Club pada tgl. 12 Januari, Jepang menyatakan tidak mengharapkan pembayaran utang sebelum Bank Dunia dan IMF menyelesaikan laporan penilaiannya secara lengkap (full assessment) mengenai kebutuhan pembangunan kembali dan pembiayaan bila Indonesia menghendakinya.

  5. Bantuan untuk Rehabilitasi dan Pembangunan Kembali
    Di samping berbagai bantuan darurat, pemerintah Jepang akan memberikan bantuan semaksimal mungkin untuk upaya rehabilitasi dan pembangunan kembali dalam jangka waktu menengah maupun panjang. Bantuan tersebut akan dipertimbangkan berdasarkan hasil laporan kebutuhan (needs assessment) yang akan dibuat oleh pemerintah Indonesia bersama mitra-mitra internasional, termasuk Jepang, Bank Dunia dan ADB.