Tsunami dan Jepang Pertemuan Khusus Para Pemimpin ASEAN Mengenai Dampak Gempa Bumi dan Tsunami
Perdana Menteri Jepang, Junichiro Koizumi dan rombongan termasuk Menteri Luar Negeri Jepang, Nobutaka Machimura, telah berkunjungan ke Jakarta dalam rangka menghadiri pertemuan gPertemuan Khusus Para Pemimpin ASEAN Mengenai Dampak Gempa Bumi dan Tsunamih yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2005.
Dalam pidato yang disampaikan pada kesempatan pertemuan tersebut, PM Koizumi menyatakan turut berduka-cita atas jatuhnya begitu banyak korban akibat bencana alam tersebut dan rasa hormat atas upaya penyelamatan yang dilakukan oleh semua yang terlibat.
Dijelaskannya pula bahwa Jepang sendiri juga sebuah negara yang rawan gempa bumi dan tsunami, maka Jepang sungguh mengerti penderitaan yang dialami para korban bencana tsunami yang terjadi belum lama berselang. Perdana Menteri juga mengungkapkan upaya bantuan yang diberikan Jepang guna meringankan penderitaan para korban dan membantu rehabilitasi dan pembangunan kembali di kawasan-kawasan yang terkena bencana tersebut.
Jepang akan memberikan bantuan dalam tiga bentuk : dana, pengetahuan dan keahlian serta sumberdaya manusia.
Bantuan Dana Jepang akan memberikan hingga sebesar $500 juta bantuan dana hibah sebagai bantuan darurat ($250 juta melalui organisasi internasional dan $250 juta langsung ke negara-negara yang terkena bencana)
Bantuan Darurat in Natura : Tenda, selimut, penjernih air, generator, dll. telah dikirim ke Indonesia, Sri Lanka, Maldives, dan Thailand (total $550,000)
Bantuan Hibah Darurat : Jepang telah memberikan $1,5 juta kepada Indonesia, $ 1 juta kepada Sri Lanka, dan $0,5 juta kepada Maldives.
Bantuan melalui World Food Programme (WFP): Jepang telah memberikan 2400 ton beras kepada Sri Lanka melalui WFP.
Bantuan Pengetahuan dan Keahlian
Jepang akan membantu pemasangan mekanisme peringatan dini tsunami di negara-negara Lautan Hindia dan akan mengusulkan sidang khusus untuk membahas hal ini pada UN World Conference on Disaster Reduction (konperensi dunia PBB mengenai pengurangan bencana) yang akan berlangsung di Kobe, Jepang, pada tgl. 18 ~ 22 Januari.
Bantuan Sumberdaya Manusia
Disaster Relief:
Pasukan Bela Diri Darat, Laut dan Udara Jepang akan melakukan operasi pertolongan bencana (mengangkut barang-barang, melakukan kegiatan medis dan kontrol epidemis, dll.) Sebuah tim survey (21 orang) telah dikirim ke Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Sebuah pesawat pengangkut berangkat dari Jepang pada tgl. 6 Januari 2005.
Search and Rescue (SAR):
Dua buah kapal destroyer dan sebuah kapal supply milik Pasukan Bela Diri Laut Jepang, dengan sejumlah helicopter di atas kapal, melakukan operasi pencarian dan pertolongan lepas pantai pulau Phuket.
Tim Medis:
Tim-tim medis dikirim ke Indonesia (22 orang), Sri Lanka (2 tim : 20 orang dan 23 orang), Maldives (10 orang) dan Thailand (22 orang)
Disaster Relief Team: Sebuah tim penyelamat (49 orang) dan helikopter departemen pemadam kebakaran (32 orang) telah dikirim ke Thailand.
Tim Ahli Darurat:
Sebuah tim identifikasi DNA telah dikirim ke Thailand
|