Informasi, Kebudayaan &
|
Jakarta, 22 Maret 2019
Pada tanggal 20, Penasihat Khusus Perdana Menteri Jepang Bapak Kentaro Sonoura yang berkunjung ke Indonesia telah menghadiri Dialog Tingkat Tinggi Indo-Pasifik, berikut adalah garis besarnya.
1. Dialog yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia ini, dihadiri oleh perwakilan dari negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), dimulai oleh kata sambutan Menteri Luar Negeri Indonesia Yang Mulia Ibu Retno Marsudi dan dibuka oleh pidato Wakil Presiden Indonesia Yang Mulia Bapak Jusuf Kalla. 2. Pada sesi pembahasan umum (General Debate) yang dilangsungkan setelah pembukaan, pertama Bapak Sonoura mengucapkan belasungkawa terkait penembakan di masjid Christchurch. Berdasarkan hal tersebut, beliau menjelaskan mengenai visi Jepang terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, menyinergikan berbagai konsep yang dimiliki negara-negara termasuk Jepang dalam mencapai tujuan bersama, dan menekankan untuk saling melengkapi inisiatif masing-masing, serta mengajak negara-negara terkait untuk merealisasikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di tahun 2019. 3. Di sisi lain, negara-negara yang hadir menekankan perlunya mempromosikan prinsip-prinsip dasar seperti keterbukaan, transparansi, inklusifitas, kedisiplinan terhadap peraturan, dan pentingnya sentralitas ASEAN di kawasan ini. Saat masing-masing negara mempromosikan konsepnya, disepakati pentingnya untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang seperti penguatan konektivitas, kerja sama maritim, dan pembangunan berkelanjutan. 4. Pada kesempatan ini Bapak Sonoura mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Yang Mulia Ibu Marise Payne, Sekretaris Parlemen Senior untuk Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan dan Industri Singapura Bapak Tan Wu Men, Menteri Luar Negeri Indonesia Yang Mulia Ibu Retno Marsudi, dan Wakil Perdana Menteri selaku Menteri Luar Negeri Selandia Baru Bapak Winston Peters. Selain itu beliau juga mengadakan pembicaran dengan Menteri Luar Negeri Kedua dan Perdagangan Brunei Darussalam Bapak Dato Erywan Yusof, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Papua Nugini Bapak Rimbink Pato, dan Sekjen ASEAN Bapak Lim Jock Hoi, serta pejabat lainnya.
|