Informasi, Kebudayaan &
|
Jakarta, 28 April 2022 Penandatanganan Pertukaran Nota tentang Bantuan Pinjaman Yen kepada Indonesia untuk “Patimban Port Development Project (Phase II)” Pada tanggal 28 April, di Jakarta, Bapak Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, dan Bapak Abdul Kadir Jailani, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, menandatangani Pertukaran Nota atau E/N tentang pinjaman yen untuk perluasan pelabuhan baru di Patimban, senilai sampai dengan 70,195 miliar yen.
1. Ringkasan Pinjaman Di Indonesia, kapasitas penanganan peti kemas per tahun Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan satu-satunya pelabuhan internasional di daerah ibu kota, saat ini hanya 8,63 juta peti kemas per tahun (8,63 juta TEU), dan tidak akan mencukupi kebutuhan pada tahun 2025 yang diperkirakan mencapai 10,24 juta TEU. Ditambah lagi terdapat kekurangan ruang untuk fungsi logistik. Selain itu, jalanan di daerah ibu kota Jakarta memiliki tingkat kemacetan yang kronis, dan sulitnya akses menuju pelabuhan tersebut menjadi penghalang dalam pembangunan bisnis bagi banyak perusahaan, termasuk perusahaan-perusahaan Jepang yang berbasis manufaktur di bagian timur daerah ibu kota. Maka dari itu, adanya diversifikasi logistik kargo di daerah ibu kota sangat diharapkan. Proyek ini didanai dari pinjaman yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia untuk pembangunan pelabuhan baru (terminal peti kemas, terminal kendaraan, dll) di Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dengan mendukung pembangunan pelabuhan baru tersebut, proyek ini diharapkan dapat memperkuat fungsi logistik daerah ibu kota dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Fase pertama pemberian pinjaman yen (senilai sampai dengan sekitar 118,9 miliar yen) telah dilakukan pada November 2017, dan pada Desember 2021, terminal kendaraan mulai beroperasi penuh dengan partisipasi dari perusahaan-perusahaan Jepang. Fase kedua dari pinjaman tersebut yang dilaksanakan kali ini bertujuan untuk melanjutkan dukungan pengembangan pelabuhan sejalan dengan kemajuan pembangunannya. Proyek ini juga akan lebih jauh memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia sebagai mitra strategis, serta berkontribusi untuk mewujudkan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang berbagi banyak prinsip dasar yang sama dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP). 2. Syarat dan Ketentuan (1) Suku Bunga: 0,1% (0,01% per tahun untuk bagian konsultan) (2) Masa Pengembalian: 40 tahun (termasuk grace period 10 tahun) (3) Syarat Pembiayaan: Mengikat
|