
Pada suatu Minggu pagi, saya memanfaatkan kesempatan untuk berjalan santai ketika Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Saat itu saya melihat banyak pria dan wanita dari segala usia melakukan jogging dan jalan sehat, serta bersepeda. Saat saya terus berjalan hingga Monas, banyak anak-anak yang bermain bulu tangkis dan bermain bola di alun-alun Monas, serta tidak sedikit pula yang menyesuaikan gerakan tubuh dengan alunan musik. Melihat banyaknya masyarakat yang berolahraga pada Minggu pagi membuat saya menyadari bahwa olahraga adalah salah satu kegemaran masyarakat Indonesia.
Jika berbicara mengenai pertukaran internasional melalui olahraga, ada berbagai bentuk pertukaran antara Jepang dan Indonesia. Kali ini saya ingin memperkenalkan pertukaran melalui pembinaan olahraga.
Apakah para pembaca mengetahui sosok orang Indonesia yang berperan aktif sebagai koordinator dalam pertukaran internasional bidang olahraga di Shiranuka-cho, Hokkaido, Jepang? Beliau adalah bapak Made Chandra Berata, seorang pelatih bulu tangkis. Di bawah bimbingannya banyak siswa SD dan SMP yang berhasil mengembangkan bakat dan keterampilan mereka, di antaranya bahkan menjadi anggota tim nasional tingkat junior.
Saya yang penasaran dengan jenis metode pelatihan seperti apa yang diterapkan kepada para siswa Jepang ini, mendapatkan jawaban cukup mengejutkan terkait prinsip latihan beliau yang ternyata sederhana; “yang paling penting adalah berlatih sambil bersenang-senang dan menggalang kekuatan”, digunakan oleh bapak Chandra agar para siswa menjadi tertarik dan menyukai bulu tangkis.

Para siswa yang dilatih oleh pak Chandra berkomentar bahwa beliau pandai menciptakan suasana sehingga sesi latihan menjadi lebih menyenangkan daripada sebelumnya, serta mampu memotivasi siswa agar menjadi lebih kuat di bidang olahraga ini. Sepertinya gagasan beliau mengenai “menjadi lebih kuat sambil bersenang-senang” terpenetrasi dengan baik. Saat sesi latihan pun suara tawa serta seruan pak Chandra terus menggema, dan para siswa terlihat berlatih dengan gembira. Lebih lanjut, walaupun berhasil menunjukkan prestasi yang baik, namun kiprah dan peran beliau masih sangat diharapkan di masa mendatang.
Sama halnya dengan kesan yang dimiliki oleh para anak didik bapak Chandra di Jepang, saya juga merasa bahwa tidak hanya beliau, namun orang Indonesia sangat piawai dalam meningkatkan suasana di mana pun, dan hal ini saya rasakan sendiri saat menyaksikan pertandingan bulu tangkis di Indonesia Open bulan Juni tahun lalu. Para penonton memeriahkan suasana pertandingan yang akhirnya memicu motivasi para pemain untuk bertarung sebaik mungkin.
Kemampuan untuk meningkatkan semangat di sekeliling kita bukan hanya terbatas pada olahraga, namun juga sangat penting untuk dilakukan pada pekerjaan. Saya pribadi juga akan terus menjaga hal ini.
Tahun ini, kompetisi olahraga internasional seperti FIFA U-20 World Cup dan Piala Dunia Basket 2023 akan diselenggarakan di Indonesia. Tahun lalu kami bersuka cita atas kiprah timnas Jepang “Samurai Blue” di Piala Dunia, dan saya berharap tahun ini juga akan menjadi tahun di mana kita dapat berbagi kegembiraan dan semangat melalui olahraga.
Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia