Pada akhir bulan Juli hingga awal bulan Agustus, di Pulau Lombok yang terletak pada bagian timur Indonesia terjadi serangkaian gempa berkekuatan sekitar 6.5 magnitude yang memakan banyak nyawa berharga dan mengakibatkan sejumlah warga terpaksa mengungsi. Ketika upaya keras sedang dilakukan untuk pemulihan, pada 28 September terjadi gempabumi sebesar 7.5 magnitude di bagian tengah Pulau Sulawesi. Tidak hanya itu, tsunami yang timbul sebagai akibat dari gempa ini menelan banyak korban di Palu, ibukota Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi yang berlokasi dekat dengan pusat gempa. Pada 8 Oktober, jumlah korban meninggal mencapai hampir 1.900 jiwa dan lebih dari 70.000 orang terpaksa diungsikan.
Negara-negara asing pun banyak yang menyampaikan ucapan turut berbelasungkawa dan memberikan bantuan terkait kejadian yang menyedihkan ini. Kaisar Jepang dan Perdana Menteri Shinzo Abe juga mengirimkan pesan berbelasungkawa kepada Presiden Joko Widodo. Dalam pesannya, Perdana Menteri Abe mengatakan bahwa Pemerintah Jepang akan memberi bantuan dalam bentuk apapun. Pemerintah dan masyarakat Jepang akan selalu ada bersama dengan Indonesia dalam kesulitan seperti ini. Indonesia adalah sahabat Jepang. Dari lubuk hati terdalam, Jepang ingin menjadi "sahabat yang ada pada saat dibutuhkan".
Bantuan segera!

Menanggapi respon dari pemerintah Indonesia yang memohon dukungan masyarakat internasional pada 1 Oktober, para pihak terkait dari Jepang segera bergerak untuk berkoordinasi.
Pada 3 Oktober, Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengirimkan Pesawat Hercules C-130-H dari Japan Air Self-Defense Force (Pasukan Bela Diri Udara Jepang), kemudian pada 4 Oktober Tim Pendahulu tiba di Balikpapan, Pulau Kalimantan, yang menjadi hub transportasi pengangkutan. Pada 5 Oktober dini hari, C-130H bersama dengan sekitar 50 anggota Pasukan Bela Diri Jepang tiba di Balikpapan. Lalu satu hari setelahnya, yaitu pada 6 Oktober, tim melakukan transportasi pertama menuju Palu. Harapan akan datangnya bantuan transportasi dari pihak internasional begitu terasa, sampai-sampai situasi ini disiarkan oleh televisi lokal.
Sementara itu, pada 5 Oktober Japan International Cooperation Agency (JICA) mengangkut pasokan barang kebutuhan darurat permintaan pihak Indonesia yang saat itu sedang dikumpulkan di Singapura ke Balikpapan. Sebanyak lebih dari 8 ton barang kebutuhan darurat berhasil dibawa dengan selamat ke Palu oleh penerbangan pertama C-130H yang merupakan bagian dari JSDF dan telah saya tuliskan sebelumnya. Barang bantuan darurat tersebut terdiri dari 500 tenda, 80 unit genset, 20 unit pemurni air serta 20.000 buah bahan penjernih air senilai 3 miliar rupiah (sekitar 22,3 juta yen).
Selain itu, beberapa lembaga swadaya masyarakat (NGO) Jepang juga telah memberikan kontribusi yang berharga.
Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia juga turut bergerak memberikan bantuan. Pada 8 Oktober, lebih dari 30 perusahaan memberikan donasi senilai 10 miliar rupiah (sekitar 74 juta yen). Selain itu, perusahaan-perusahaan Jepang juga turut memberikan bantuan transportasi dan barang sesuai dengan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan mereka masing-masing. Saya pikir ini adalah hal yang sungguh luar biasa.
Dengan demikian, bantuan Jepang bersifat komprehensif dan mencakup keseluruhan, baik berupa sumber daya manusia, barang, dan dana dalam kerangka kerjasama All Japan yang kontribusinya berasal dari pemerintah, JICA, NGO, dan swasta.
Saat ini pemberian bantuan memang masih dalam tahap bantuan darurat, tapi kita tidak boleh melupakan bantuan yang dibutuhkan untuk jangka menengah dan jangka panjang. Adalah hal yang penting untuk memberikan bantuan dalam bentuk multi-dimensional. Jepang berharap dapat memanfaatkan pengalaman di bidang ini guna pemulihan kembali yang bertujuan untuk mencapai Indonesia yang tangguh. Rekonstruksi komunitas lokal, termasuk di dalamnya membuat kota yang kuat terhadap gempa, adalah hal yang penting. Jepang memiliki bermacam-macam pengalaman, teknik, serta metode di bidang ini. Saya berharap dapat memanfaatkan hal ini dan memikirkan langkah-langkah nyata bersama dengan Indonesia sejak tahap awal.
Life goes on ! Asian Para Games
Setelah kisah menyedihkan di atas, di sisi lain, pada 6 Oktober telah dimulai Asian Para Games yang rencananya akan diselenggarakan selama satu minggu di Jakarta. Pada tanggal 6 malam, di Stadion Gelora Bung Karno yang menjadi lokasi pembukaan Asian Games sekitar satu bulan sebelumnya, diselenggarakan acara pembukaan yang megah serta dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para pejabat pemerintah Indonesia dan pihak terkait dari masing-masing negara peserta.
Presiden Joko Widodo yang pada Asian Games sebelumnya tampil dengan mengendarai sepeda motor, kali ini turun dari royal box untuk berjalan menghampiri gadis kecil berkursi roda di atas panggung yang melambaikan tangan serta mengundang beliau untuk memanah bersama-sama. Di atas panggung, telah berjejer 10 huruf yang membentuk kata D-I-S-A-B-I-L-I-T-Y. Kemudian Presiden Joko Widodo, si gadis kecil, dan satu orang atlet panahan bersama-sama memanah 3 huruf pertama, mengakibatkan huruf D-I-S hancur berantakan dan kata ABILITY bersinar dengan cahaya emas. Itu merupakan penampilan yang luar biasa. Ketika beliau kembali dari panggung untuk menuju royal box, terdengar elu-elu membahana spontan “Jokowi! Jokowi!”. Presiden Joko Widodo meresponnya dengan tersenyum lebar dan lambaian tangan. Walaupun jumlah peserta dan strukturnya memiliki skala yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Asian Games, namun bagi saya acara pembukaan Asian Para Games ini lebih terasa meninggalkan kesan di hati.

Di tengah upacara pembukaan juga dilakukan mengheningkan cipta sejenak untuk para korban bencana gempabumi di Lombok dan Sulawesi. Namun, Life goes on! Kita tidak akan terpuruk dan berhenti karena gempa. Yang dapat dilakukan adalah membantu hal yang krusial, satu demi satu, memecahkan masalah satu per satu, dan berjalan ke depan, selangkah demi selangkah. Jepang akan terus bersama dengan Indonesia di dalam proses tersebut.
Gambare (Semangat)! Indonesia!