ASEAN-Japan Exchange Year 2003 Logo

   Japan-ASEAN Exchange Year 2003



Pesan Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi berkenaan dengan Tahun Pertukaran ASEAN-Jepang 2003




    Tahun ini merupakan Tahun Pertukaran ASEAN-Jepang 2003. Pada pertemuan puncak Jepang-ASEAN pada bulan Nopember tahun yang lalu, para pemimpin ASEAN dan Jepang secara formal mendeklarasikan bahwa Tahun Pertukaran ini akan dimulai pada bulan Januari 2003.

    Hubungan antara Jepang dan kawasan ASEAN telah berlangsung lama. Sedini abad ke-14, Kerajaan Ryukyu, nama lama bagi kepulauan Okinawa, melakukan perdagangan dengan Thailand. Pada abad ke-16, perdagangan melalui laut dengan stempel merah terang berlangsung aktif. Ketika itu sampai sebanyak seribu orang Jepang tinggal di Ayuthaya, ibukota Thailand masa itu, dan dalam jumlah yang sama tinggal di Hoi An, kota pelabuhan di Vietnam tengah yang berkembang makmur dalam perdagangan timur-barat. Jepang dan ASEAN telah mempererat hubungannya sejak tahap dini pembentukan ASEAN.
Sejak Perdana Menteri ketika itu, Takeo Fukuda, mengungkapkan kebijakan Jepang mementingkan ASEAN, hubungan Jepang-ASEAN telah berkembang dengan lancar dan hubungan persahabatan telah terbina. Dalam masa seperempat abad sejak itu, ketika situasi global masih mengalami perubahan-perubahan dahsyat, kebijakan Jepang yang mementingkan ASEAN tidak pernah berubah. Dalam hal hubungan ekonomi, 14% dari perdagangan global Jepang dan 32% dari total bilateral ODA (Official Development Assistance) Jepang ditujukan bagi negara-negara ASEAN.
Pertukaran antar-rakyat juga berlangsung marak. Jumlah mahasiswa dari negara-negara ASEAN yang belajar di Jepang kian meningkat. Berdasarkan hubungan-hubungan demikian, saya mengusulkan agar dalam abad ke-21 ini, Jepang dan ASEAN - sebagai mitra yang berterus-terang dan terbuka - dapat menggalang kerjasama berdasarkan konsep dasar "berjalan bersama - maju bersama."

    Sekarang, Jepang bekerja keras bersama ASEAN bagi realisasi Kemitraan Ekonomi Menyeluruh yang akan membangun kerjasama di berbagai bidang, termasuk liberalisasi dan harmonisasi perdagangan dan investasi. Jepang juga berniat memperkokoh kerjasama dengan ASEAN di bidang keamanan, termasuk isu-isu transnasional seperti terorisme. Usulan saya bagi Tahun Pertukaran ASEAN-Jepang memang didasarkan atas konsep-konsep demikian.

    Dalam Tahun Pertukaran 2003 ini, masing-masing dari 10 negara ASEAN dan Jepang telah ditunjuk sebagai koordinator utama untuk tiap bulan tahun 2003 agar dapat sepenuhnya memberikan kontribusi bagi Tahun Pertukaran. Saya harap program-program pertukaran dalam lingkup yang luas, seperti politik, ekonomi, keamanan, pendidikan dan sains, serta kebudayaan dan seni, akan memperdalam pertukaran timbal-balik Jepang-ASEAN dan memperbesar vitalitas baik ASEAN maupun Jepang.

    Untuk meningkatkan aktivitas Tahun Pertukaran berdasarkan kemitraan pemerintah/swasta, telah dibentuk sebuah Komite Pelaksana di pihak Jepang yang dipimpin Bp. Hiroshi Okuda, Ketua Federasi Bisnis Jepang KEIDANREN. Pada bulan Desember 2003, KTT Peringatan Jepang-ASEAN diadakan di Jepang di mana semua pemimpin ASEAN diundang. Saya harapkan Tahun Pertukaran ASEAN-Jepang dapat bermanfaat untuk mendorong terbinanya kemitraan yang berterus-terang dan terbuka antara ASEAN dan Jepang sebagaimana kita "berjalan bersama dan maju bersama".

[TOP]