Memperkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi Jepang-RI - Tulisan Dubes di media

2025/8/25


(Terbit di: Rakyat Merdeka, 22 Agustus 2025)
 
Pada tanggal 10 Juli, Konferensi Rektor Jepang-Indonesia ke-6 (The 6th Joint Working Group Japan-Indonesia Rector’s Conference) diselenggarakan di Universitas Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan. Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan posisi kedua negara di kancah internasional dan membangun jaringan antara kedua negara melalui pertukaran antar universitas di Jepang dan di Indonesia. Saya sendiri turut hadir di konferensi utama dan menyampaikan pidato mengenai pentingnya pertukaran antar lembaga pendidikan tinggi kedua negara.

Di era masyarakat modern, langkah-langkah untuk menangani berbagai isu global seperti perubahan iklim, kelangkaan sumber daya alam, dan penyakit menular, saling berkaitan secara kompleks sehingga kita memasuki era di mana kerja sama internasional dengan melibatkan individu-individu yang memiliki beragam latar belakang budaya dan pengetahuan lintas negara, menjadi mutlak. Peran pertukaran antar universitas semakin penting dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia (SDM) berwawasan internasional dan riset terdepan. Dengan berbagi pemahaman ini, saya yakin bahwa Jepang dan Indonesia perlu memperkuat kerja sama di bidang pendidikan tinggi.

Hubungan kedua negara telah didukung melalui pertukaran antar warga yang mendalam secara historis. Dimulai dari pelajar Indonesia yang menerima beasiswa pampasan perang, banyak warga Indonesia telah menempuh studi di Jepang dan memanfaatkan pengalamannya untuk pembangunan Indonesia. Saat ini, dengan 710.000 pembelajar bahasa Jepang di Indonesia, saya merasa bahwa dasar untuk membangun hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Jepang sangat kokoh.

Pemerintah Indonesia dan Jepang memposisikan peningkatan pertukaran antar universitas sebagai salah satu agenda utama. Dalam pertemuan puncak pada Januari lalu, Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, menyepakati pentingnya pengembangan SDM dan penguatan pertukaran dua arah. Saya sangat gembira bahwa komitmen yang kuat ini ditunjukkan di tingkat pemerintah.

Dengan berpijak pada kondisi faktual mengenai target penerimaan mahasiswa asing di Jepang (400.000 orang sebelum tahun 2033), kebijakan yang memprioritaskan kawasan Asia Tenggara, dan peningkatan jumlah mahasiswa Indonesia pada berbagai lembaga pendidikan tinggi di Jepang (5.397 orang pada Mei 2024, peringkat ke-8 di dunia, meningkat 1,8 kali lipat dibandingkan 10 tahun lalu), serta sebagai seseorang yang mengetahui tentang banyak kisah pelajar Indonesia di Jepang pascaperang, saya sangat berharap jumlah mahasiswa Indonesia di Jepang dapat semakin meningkat. Jumlah pelajar Jepang yang menempuh studi di luar negeri juga menunjukkan tren pemulihan yang signifikan, mencapai 89.179 orang pada tahun fiskal 2024, meningkat 53,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa studi di luar negeri, yang sempat terhenti sementara waktu akibat pandemi COVID-19, kini menjadi lebih aktif seiring dengan relaksasi pembatasan masuk ke negara tujuan.

Guna mempercepat dan mengembangkan situasi yang kondusif ini, perlu ada upaya untuk mengaktifkan pertukaran antar universitas kedua negara. Khususnya, menurut saya, penting untuk mempromosikan inisiatif yang dapat berkontribusi pada pengembangan SDMyang memiliki nilai pendidikan tinggi dan berwawasan internasional, dengan cara yang bervariasi dan melibatkan pengakuan kredit seperti joint degree dan double degree. Data terbaru menunjukkan bahwa terdapat 1.882 perjanjian kerja sama antar universitas di Jepang dan di Indonesia. Serta terdapat 47 universitas di Jepang yang telah membuka perwakilan di Indonesia. Upaya-upaya ini, merupakan landasan penting untuk memperkuat kerja sama antar universitas kedua negara dan mendorong pertukaran secara aktif. Agar dapat mendorong pemanfaatan landasan ini, saya berpikir bahwa penting untuk mengembangkan program pertukaran spesifik berdasarkan perjanjian, memperkuat fungsi-fungsi perwakilan, dan mempromosikan pertukaran informasi.

Universitas Okayama di Jepang, yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT) Jepang yang menentukan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan penting untuk memperkuat pertukaran pelajar asing, telah membuka kantor perwakilan di Universitas Darma Persada dan Universitas Indonesia (UI) untuk cakupan wilayah sekitar Jakarta serta di Surabaya, Jawa Timur. Dan menjalankan aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan perekrutan mahasiswa internasional ke universitas-universitas di Jepang, selain Universitas Okayama. Kedutaan Besar Jepang di Indonesia akan terus bekerja sama dengan Universitas Okayama dan berupaya untuk memperkuat pertukaran antar universitas di kedua negara.

Lebih lanjut, saya juga memiliki harapan besar terhadap kerja sama di bidang sains dan teknologi. Kami sangat mengapresiasi proyek riset bersama di bawah kerangka SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development) sebagai inisiatif untuk berkontribusi pada peningkatan mutu sains dan teknologi kedua negara, serta penyelesaian berbagai isu skala global. Saya juga melihat potensi besar kerja sama di bidang "bioproduction" dalam kerangka Networked Exchange, United Strength for Stronger Partnerships between Japan and ASEAN (NEXUS).

Perlu dicatat pula bahwa universitas-universitas di Indonesia, telah menghasilkan banyak (SDM) bagi industri Jepang. Program magang proaktif dari Universitas Negeri Surabaya adalah contoh yang baik mengenai hal ini. Jumlah pekerja magang dan pekerja berketerampilan khusus Indonesia di Jepang, meningkat secara pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlahnya mencapai 150.000 orang dan menempati peringkat kedua di dunia setelah Vietnam. Sistem pemagangan baru yang akan dimulai dua tahun mendatang, juga diharapkan dapat memperluas peluang bekerja bagi generasi muda Indonesia.

Konferensi utama ini adalah kegiatan yang pertama kali diselenggarakan setelah pandemi dan dihadiri oleh 88 institusi pendidikan tinggi kedua negara. Jumlahnya meningkat signifikan dari 69 institusi pendidikan tinggi pada konferensi sebelumnya. Pertukaran antar universitas dari Jepang dan Indonesia sangat penting untuk menciptakan masa depan kedua negara. Saya yakin, melalui kerja sama yang terpadu antar universitas, kita dapat mempererat hubungan persahabatan kedua negara dan bersama-sama mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan. Kami akan terus berupaya agar konferensi rektor kali ini dapat menjadi kesempatan penting untuk memperkuat kolaborasi dan hubungan antara kedua negara semakin mendalam.



referensi: https://rm.id/baca-berita/internasional/278211/memperkuat-kerja-sama-pendidikan-tinggi-jepangri