Informasi, Kebudayaan &
|
Jakarta, 23 September 2003 Hari ini Pemerintah Jepang memberikan alat- alat perlengkapan sekolah kepada 6 sekolah di Desa Sukamulya, Kabupaten Sukabumi. Penyerahan alat-alat perlengkapan sekolah tersebut diserahkan langsung oleh Kuasa Usaha a.i. Sato dari Kedutaan Besar Jepang kepada 6 Kepala Sekolah, pada acara peresmian yang diselenggarakan oleh Himpunan Alumni OISCA Indonesia. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh masyarakat Sukamulya, guru sekolah, dan murid sekolah SD yang menerima bantuan. Proyek bantuan tersebut berawal dari semangat kepedulian Dewan Sekolah untuk meningkatkan mutu Lingkungan Pendidikan di daerahnya. Mereka menyampaikan keinginannya kepada Himpunan Alumni OISCA Indonesia, Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang yang ikut berpartisipasi aktif membangun masyarakat pedesaan. Himpunan Alumni OISCA merespon baik keinginan Dewan Sekolah dan mengajukan permohonan kepada Kedutaan Besar Jepang. Ringkasan Bantuan Proyek (1) Keenam SD yang menerima bantuan berlokasi di Desa Sukamulya yang termasuk dalam Inpres Desa Tertinggal. Keenam SD tersebut adalah SD Cimanggu II, SD Cimanggu IV, SD Kebon Jeruk, SD Sukabakti, SD Lemah Luhur, dan SD Cimenteng. Pelaksanaan proyek kerjasama antara Himpunan Alumni OISCA Indonesia, Dewan Sekolah, dan masyarakat desa Sukamulya. Mereka bekerja bersama membuat sendiri alat- alat perlengkapan sekolah tersebut. (2) Proyek bantuan bermanfaat bagi peningkatan pendidikan 1.301 murid sekolah. (3) Bantuan Hibah Skala Kecil ini berjumlah Rp. 376.964.000 (US $ 43,961). Pemerintah Jepang merasa senang dapat membantu dalam peningkatan pendidikan di desa Sukamulya. Kuasa Usaha a.i. Sato dalam pidatonya mengatakan harapannya agar semangat kepedulian terhadap pendidikan tersebut dapat disampaikan kepada desa yang lain. Kuasa Usaha a.i. Sato juga mengatakan harapannya kepada para murid untuk belajar sungguh-sungguh, sehingga dimasa depan dapat membangun dan menyumbangkan keberhasilannya kepada Indonesia. Kuasa Usaha a.i. Sato juga mengatakan harapannya agar para murid mempunyai keiginan untuk lebih mengenal Jepang sehingga dapat menjadi jembatan persahabatan Indonesia dan Jepang. |