Informasi, Kebudayaan &
|
7 April 2004 Pernyataan Ketua Misi Pemantau Pemerintah Jepang untuk Pemilihan Umum di Indonesia     Sejak tanggal 2 April sampai hari ini, sebuah Misi Pemantau Pemilu di Indonesia yang dikirim oleh Pemerintah Jepang yang beranggotakan 23 orang dimana 16 orang diantaranya datang langsung dari Jepang serta 7 orang lainnya merupakan tenaga bantuan dari kedutaan dan beberapa Konsulat Jepang di Indonesia, telah mengadakan pemantauan atas berbagai tahapan kegiatan Pemilu mulai dari proses persiapan pendirian TPS, pemungutan suara, penghitungan perolehan suara serta tabulasi suara. Misi tersebut dibagi menjadi 8 group untuk menjalankan kegiatannya di 6 wilayah, yaitu di Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Medan dan Aceh. Pada hari pemungutan suara tanggal 5 April, Misi ini memantau jalannya pemungutan suara, penghitungan serta tabulasi suara di sejumlah 150 TPS yang tersebar di 6 wilayah tersebut di atas.     Rakyat Indonesia telah mengambil suatu langkah yang tegas ke arah demokratisasi melalui Pemilu tahun 1999 yang lalu. Pemilu kali ini memiliki makna yang besar dalam hal memantapkan proses demokratisasi Indonesia dengan diterapkannya sistem baru sebagai hasil dari amandemen konstitusi sehingga dapat memberi kesempatan lebih besar bagi rakyat Indonesia untuk berpartisipasi secara politik. Adalah sangat penting bagi terselenggaranya Pemilu dengan aman, bebas dan adil untuk menuju pada Pemilihan Presiden pada bulan Juli mendatang dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah, rakyat Indonesia akan memilih presiden secara langsung.     Saya merasa sangat gembira karena Jepang, sebagai sahabat Indonesia, dapat ikut serta dalam kegiatan pemantauan Pemilu kali ini, seperti halnya pada Pemilu yang lalu, dimana kami datang atas undangan dari Komisi Pemilihan Umum Indonesia(KPU) yang berupaya memperoleh transparansi serta mendapat kredibilitas bagi proses Pemilu kali ini baik dari masyarakat dalam negeri maupun internasional. Misi pemantau dari Pemerintah Jepang disambut hangat di setiap daerah yang dikunjungi, sehingga tujuan misi kami berhasil dengan baik. Untuk itu, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya atas kerja sama yang diberikan oleh pihak terkait Indonesia.     Oleh karena Misi Pemantau kali ini hanya dapat melakukan peninjauan secara langsung dalam waktu singkat dan jangkauan wilayah yang terbatas pula, maka, kami tidak berada dalam posisi untuk mengevaluasi secara keseluruhan dari tahapan Pemilu kali ini termasuk berbagai bentuk persiapan, kampanye, penghitungan/tabulasi suara pada tingkat nasional, sampai pengumuman hasil final penghitungan suara . Namun kami menilai bahwa pada setiap TPS yang kami kunjungi, proses pemungutan suara serta penghitungan/tabulasi suara berjalan secara bebas dan adil. Dengan kata lain, dalam jangkauan yang kami amati, proses pelaksanaan Pemilu kali ini secara keseluruhan telah diselenggarakan sesuai dengan apa yang ditentukan dalam Undang-undang Pemilu.     Memang beberapa anggota misi kami mengutarakan bahwa di beberapa TPS tata cara pemungutan suara yang baku tidak dijalankan dengan baik. Akan tetapi, di lain pihak mereka juga sangat terkesan sekali atas sikap serius yang ditunjukkan oleh pihak-pihak terkait di setiap TPS yang dikunjungi demi mensukseskan Pemilu dalam setiap kegiatannya mulai dari persiapan TPS, pemungutan suara sampai penghitungan/tabulasi suara.     Kami mengetahui dan menyayangkan bahwa di beberapa daerah, pemilihan umum tidak dapat terlaksana pada tanggal 5 April karena masalah teknis atau keamanan dan berbagai persiapan sedang diadakan bagi pemungutan suara susulan. Kami juga mengetahui bahwa berbagai masalah sehubungan dengan pendaftaran calon pemilih serta berbagai pelanggaran terhadap peraturan pemilu juga timbul selama masa persiapan pemilu kali ini. Untuk itu kami sangat berharap bahwa dalam proses selanjutnya termasuk pemungutan suara susulan serta penghitungan suara di berbagai daerah yang belum melaksanakan pemilu serta tabulasi hasil suara secara nasional dapat dilaksanakan dengan baik dan adil sampai dengan diperolehnya hasil akhir pemilu kali ini.     Hal-hal seperti luasnya wilayah Indonesia, jumlah pemilih sebanyak kurang lebih 147 juta, jumlah TPS sebanyak 600,000, pelaksanaan lebih dari satu Pemilu secara serentak, sistem pemilu yang rumit dan terbatasnya waktu persiapan pemilu, tentu menimbulkan kesulitan sangat besar baik secara fisik maupun teknis dalam melaksanakan Pemilu kali ini. Dengan mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi tersebut diatas, Pemerintah Jepang telah memberikan bantuan sebanyak 22.5 juta dolar US yang antara lain dialokasikan untuk pengadaan kotak suara dan bilik suara serta kerjasama tehnis berupa pengiriman tenaga ahli sebanyak 17 orang dari JICA (Japan International Cooperation Agency) yang selanjutnya ditempatkan pada KPU dan KPUD.     Kegiatan pemantauan pemilu kami ini dapat diartikan sebagai representasi dari rasa persahabatan antara rakyat Indonesia dan Jepang. Kami merasa bahagia jika misi kami kali ini sedikit banyak dapat memberi kontribusi bagi suksesnya pemilihan umum yang dilaksanakan oleh rakyat Indonesia. Sebagai Misi Pemantau yang dikirim oleh Pemerintah Jepang yang merupakan sahabat Indonesia, kami sangat berharap kiranya rakyat Indonesia akan mengambil langkah yang pasti untuk membangun masyarakat yang adil dan demokratis berdasarkan hasil Pemilu kali ini. |