Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa & Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan       Kebudayaan
|
Jakarta, 28 November 2007 Pertukaran Nota mengenai Bantuan Hibah Jepang yang diberikan melalui IOM (Program Bantuan Pembangunan Kembali Daerah-daerah Korban Konflik
Guna Membangun Perdamaian di Aceh )
[English Version]
1. Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan dana bantuan hibah bagi pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian sebesar satu milyar 35 juta Yen dengan tujuan memberikan kontribusi bagi realisasi “Programme for Peace Building Assistance in Conflict-affected Communities in Nanggroe Aceh Darussalam” (Program Bantuan Pembangunan Perdamaian di Kalangan Masyarakat yang Terkena Konflik di Nanggroe Aceh Darussalam).
2. Untuk itu, pada hari Rabu tgl. 28 November 2007 berlangsung upacara pertukaran Nota-nota antara Y.M. Bapak Shin Ebihara, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Indonesia, dan Bapak John Stephen Cook, Kepala Misi, International Organization for Migration (IOM), Indonesia, dengan disaksikan oleh Y.M. Bapak Jusuf Kalla, Wakil-Presiden Republik Indonesia
3. Dalam upacara tersebut, Duta Besar Jepang, Bapak Shin Ebihara mengatakan “ Bila semakin banyak penduduk dapat meningkatkan kehidupan mereka dengan ketekunan dan pekerjaan layak, Aceh akan dapat stabil dan berkembang. Saya berharap bantuan Jepang dapat memberikan kontribusi untuk mewujudkan hal ini”
4. Garis-besar mengenai Program tersebut adalah sbb. :
(1) | Cakupan :
Organisasi pelaksana : | IOM (International Organization for Migration) |
Tempat pelaksanaan  : | 7 kabupaten di bagian utara, selatan dan tengah Nanggroe Aceh Darussalam |
Sasaran pelaksanaan : | Pelatihan kejuruan, pelatihan untuk memulai bisnis, informasi dan konsultasi bagi 5000 pemuda yang menganggur serta usaha kecil dan
menengah di daerah-daerah yang terkena konflik. |
|
(2) | Perlunya Program ini
*   | Antara Pemerintah Indonesia dan GAM, khususnya setelah tahun 1998, marak terjadi bentrokan bersenjata. Konfrontasi demikian berhasil diakhiri melalui perundingan perdamaian pada tahun 2005. |
*   | Akan tetapi, kahir-akhir ini di Aceh, kecenderungan meningkatnya perampokan dengan senjata, kejahatan umum yang lain, serta perbuatan melawan hukum seperti pembalakan hutan dan perdagangan narkoba selalu menjadi isu dan mengancam terwujudnya perdamaian di Aceh. |
*   | Bagi kepentingan stabilitas dan pembangunan Aceh, perlu dilakukan upaya pencegahan kejahatan dan sebagainya yang dilatarbelakani ketertinggalan dalam kebangkitan ekonomi dan tingginya angka pengangguran, guna mencegah agar situasi keamanan tidak makin memburuk dan stabilitas perdamaian tidak terganggu. Untuk itu, selain penanggulangan berupa upaya memperkokoh bidang keamanan, perlu ditunjukkan “berkah dari perdamaian”, melalui bantuan bagi para pemuda termasuk para korban langsung dari konflik dan mantan pejuang, serta bagi rakyat di daerah-daerah yang dulu terkena konflik. |
*   | Dalam keadaan demikian, Pemerintah Indonesia dan IOM telah mengajukan kepada Pemerintah Jepang permintaan bantuan hibah bagi pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian. |
|
(3) | Efektivitas Program
  Dengan direalisasinya Program ini, diharapkan para pemuda termasuk mantan pembangkang politik dan mantan pejuang serta korban konflik di daerah-daerah konflik dapat hidup mandiri secara ekonomi sehingga dapat memberikan kontribusi kepada komunitas setempat. Dan bersama itu, proses perdamaian Aceh dapat berjalan lebih kokoh sehingga tak tergoyahkan. |
[Referensi ]
      Sejak bulan Desember tahun 2006, Jepang telah memberikan paket bantuan secara keseluruhan yang bernilai sekitar 640 juta dollar AS untuk rekonstruksi pasca-Tsunami dan juga sekitar 19 juta dollar AS untuk pembangunan perdamaian.
Top ↑
|