Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa &
Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan  
    Kebudayaan
|
Jakarta, 15 Oktober 2009
Kunjungan Menteri Luar Negeri Katsuya Okada ke Indonesia (Ringkasan)
Dalam kunjungannya ke Indonesia dari tanggal 13 hingga 14 Oktober, Menteri Luar Negeri Katsuya Okada mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada tanggal 13 Oktober, diikuti pada hari berikutnya 14 Oktober meninjau kota Padang dan sekitarnya yang tertimpa bencana di wilayah propinsi Sumatra Barat dan kegiatan bantuan Jepang di lokasi yang sama.
1. Kunjungan Kehormatan kepada Presiden Yudhoyono (Selasa 13 Oktober, pkl. 20.00 – 20.30)
Presiden Yudhoyono mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan atas bantuan pemerintah Jepang bagi bencana gempa kali ini, dan juga atas semua bantuan bagi Indonesia selama ini. Beliau juga mengatakan tentang harapan akan percepatan investasi dari Jepang, penguatan hubungan untuk 5 tahun ke depan di bidang investasi, perdagangan, teknologi, pariwisata, budaya, lingkungan, energi dan pendidikan, serta undangan untuk Perdana Menteri Yukio Hatoyama pada Forum Demokrasi di Bali bulan Desember. Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Katsuya Okada menyatakan tentang kerja sama rekonstruksi bencana, komunitas Asia Timur dan penguatan hubungan dengan Indonesia, dan berkenaan tentang Forum Demokrasi di Bali, Menlu Katsuya Okada akan menyampaikan undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut kepada Perdana Menteri Yukio Hatoyama. Dalam pertemuan ini juga, berlangsung tukar pendapat tentang permasalahan seputar Myanmar dan penguatan hubungan Jepang-ASEAN.
2. Pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri dan Konferensi Pers Bersama (Selasa 13 Oktober, pkl. 16:00-17:00)
Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda mengungkapkan rasa terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan oleh Jepang selama ini dan menyatakan harapannya bagi bantuan rekonstruksi dari Jepang untuk fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit. Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Katsuya Okada menyatakan sedapat mungkin akan membantu sesuai harapan Indonesia dengan berpijak pada hasil dari tim survey. Berkenaan dengan komunitas Asia Timur, kedua Menlu berbagi pandangan bahwa komunitas tersebut hendaknya dijabarkan dalam kerangka yang menyeluruh dan berimbang. Sehubungan dengan hubungan kedua negara, Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda mengungkapkan harapannya akan percepatan investasi dari Jepang, serta penguatan hubungan kedua negara yang berbagi tata nilai mendasar seperti demokrasi dan hak asasi manusia. Bahkan juga diadakan tukar pendapat sehubungan kerja sama kedua negara dalam masalah Afghanistan-Pakistan.
3. Pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani (Selasa 13 Oktober, pkl. 13:40 – 14:15)
Menteri Luar Negeri Katsuya Okada menyampaikan ucapan belasungkawa atas semua penderitaan akibat gempa serta tekadnya untuk membantu rekonstruksi. Beliau menambahkan pentingnya peran ASEAN dalam pembangunan komunitas Asia Timur. Berkenaan masalah perubahan iklim, seraya menekankan pentingnya kesepakatan bersama internasional COP15 pada bulan Desember, beliau juga menyampaikan pentingnya komitmen internasional masing-masing negara dibawah prinsip “common but differentiated responsibilities (bertanggung-jawab bersama-sama namun dengan tanggung jawab yang berbeda)”. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan rasa terima kasih atas ucapan belasungkawa, dan juga mengungkapkan pentingnya pertukaran kedua negara. Selain mengungkapkan kerja sama dengan Jepang bagi perbaikan iklim investasi Indonesia, beliau juga menyampaikan terima kasih atas berbagai bantuan Jepang untuk krisis ekonomi, penanganan masalah perubahan iklim, penataan fasilitas infrastruktur dan penerbitan Samurai bond. Berkenaan dengan masalah perubahan iklim, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa bantuan teknologi dan modal dari negara maju merupakan kebutuhan yang mutlak.
4. Laporan Tim Medis Pasukan Bantuan Tanggap Darurat Internasional dan Laporan Tim Survey Rekonstruksi JICA (Selasa 13 Oktober, pkl. 18:05 – 18:50)
Menteri Luar Negeri Katsuya Okada menerima laporan kegiatan bantuan Tim Medis Pasukan Bantuan Tanggap Darurat Internasional yang telah menyelesaikan kegiatan bantuan medis di Kabupatan Padang Pariaman, dan laporan survey JICA tentang kebutuhan rekonstruksi akibat gempa Sumatra Barat, di tempat menginap di Jakarta.
5. Meninjau kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman (Rabu, 14 Oktober)
Menteri Luar Negeri Katsuya Okada mengunjungi wilayah bencana gempa di kota Padang, dan kabupaten Padang Pariaman pada tanggal 14 Oktober. Kedatangan Menteri Luar Negeri Katsuya Okada disambut oleh Gubernur Sumatra Barat Gamawan Fauzi di Bandara Internasional Minangkabau, dan setelah menerima penjelasan mengenai situasi bencana dari Gubernur di bandara, beliau meninjau kegiatan Tim Medis Pasukan Bela Diri Jepang di kabupaten Padang Pariaman. Setelah itu, beliau meninjau lokasi reruntuhan sekolah dasar, mengunjungi kegiatan bantuan yang dilakukan oleh NGO Jepang JEN. Menteri Luar Negeri Katsuya Okada juga memberikan semangat kepada mereka yang melakukan kegiatan bantuan. Selanjutnya, di kota Padang, setelah meninjau reruntuhan hotel, rumah sakit dan perpustakaan, beliau meninjau Pusat Koordinasi Pasukan Bela Diri Jepang di Pusat Koordinasi Penanganan Gempa di kediaman Gubernur Sumatra Barat. Setelah selesai melakukan peninjauan, kepada rombongan pers yang mengikuti beliau dalam kunjungan ini, Menteri Luar Negeri Katsuya Okada menyatakan keinginannya dalam memikirkan bentuk bantuan yang bertahan kokoh dan akan lebih baik jika bisa membantu rekonstruksi fasilitas umum seperti sekolah dan perpustakaan, dan sudah barang tentu sangatlah disyukuri karena pasukan bela diri dan pasukan bantuan tanggap darurat tiba dengan segera di wilayah bencana.
|