Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa &
Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan  
    Kebudayaan
|
Sambutan Perdana Menteri Hatoyama pada Bali Democracy Forum II (Provisional Translation in Indonesian) |
|
|
1. Pembukaan |
Bapak Presiden, hadirin yang saya hormati, ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian. Adalah kehormatan besar bagi saya untuk berperan sebagai Ketua Bersama pada Bali Democracy Forum. Saya menyampaikan salam hangat saya kepada seluruh peserta yang datang dari berbagai negara, dan penghargaan yang tulus kepada Anda, Bapak Presiden, atas inisiatif yang berpandangan jauh ke depan dalam menyelenggarakan acara ini. |
|
2. Posisi Dasar Jepang |
Bali Democracy Forum merupakan sebuah panggung penting untuk berdialog antar pemerintah Asia dalam mencari cara guna mempromosikan demokrasi melalui usaha sukarela mereka sendiri. Jepang, sebagai bangsa yang memegang nilai-nilai universal seperti demokrasi dan hak asasi manusia, memandang penting forum ini dan bermaksud untuk berkontribusi aktif dalam upaya-upaya yang dilakukannya. Sebagai bagian dari kontribusi tersebut, kami menantikan saat untuk menempatkan personil yang berpengalaman dan keahlian kami, yang dapat dimanfaatkan Institut Perdamaian dan Demokrasi yang beroperasi dibawah payung Forum ini, dimana kegiatan-kegiatannya Jepang nilai sangat tinggi.
Forum ini berfokus pada korelasi antara demokrasi dan pembangunan, sebuah perspektif yang Jepang dukung. Karena tema umum Forum pada tahun ini adalah “Promosi Sinergi antara Demokrasi dan Pembangunan di Asia”, pemerintah Jepang berharap dapat berkontribusi dalam diskusi secara aktif dengan menarik pengalaman di masa lampau.
Pembangunan ekonomi menaikkan tingkat penghasilan, memperbaiki akses pendidikan dan memelihara kebebasan pers, yang kemudian akan berlanjut pada sebuah masyarakat sipil yang cukup matang untuk mengembangkan demokrasi. Khususnya, mengenai pendidikan, adalah sangat penting untuk membangun sebuah masyarakat dimana siapa saja dengan aspirasinya dapat menerima pendidikan berkualitas. Di dalam masyarakat yang demikian, korupsi pemerintah dan kurangnya transparansi dalam pembuatan kebijakan dikoreksi, dan tercapailah tata pemerintahan yang baik. Itu, sekali lagi, akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih lanjut.
Agar demokrasi dapat sungguh berakar, adalah sangat penting kita bekerja untuk membangun sebuah masyarakat dimana perdamaian dan keamanan terjamin baik di tingkat nasional maupun kawasan dan dimana seluruh tanggung jawab diambil dalam perspektif keamanan manusia, seperti yang telah didukung Jepang sejak lama. Demokrasi pada dasarnya adalah sebuah prinsip yang mengijinkan kita untuk mencegah konflik dengan membicarakan perbedaan kita. Bahkan dalam masyarakat dimana proses demokratisasi sedang bergerak maju, konfrontasi antar agama ataupun permasalahan seputar kaum minoritas dapat muncul, kadang-kadang berkembang menjadi konflik yang lengkap. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk menjaga rasa hormat yang dalam bagi keanekaragaman agama, suku dan bahasa jika kita ingin meraih demokrasi sebagai sebuah sistim politik bagi integrasi nasional. Dan rasa hormat ini juga sangat penting dalam usaha kita terhadap integrasi kawasan.
Saya mengusulkan semangat “yu-ai” atau persaudaraan. “Yu-ai” ini memandu aspirasi kita menuju sebuah masyarakat dimana prioritas tertinggi diletakkan pada kehidupan manusia, individu-individu bisa mandiri, keanekaragaman dihargai dan orang-orang bisa hidup bersama secara bermartabat. Kita perlu memiliki tujuan untuk berkembang sebagai kawasan yang damai dan makmur, tanpa terjerumus pada bentuk ekstrim nasionalisme. |
|
3. Kecenderungan demokratisasi di Asia |
Ibu-ibu dan Bapak-bapak,
Negara-negara Asia masing-masing telah mencatat sebuah jalan yang unik, yang mencerminkan keadaannya dalam proses transisi menuju demokrasi, sambil mencapai pertumbuhan ekonomi dan pembangunan masyarakat sipil. Sejak Perang Dunia II, Jepang tetap berkomitmen secara penuh bagi perdamaian, telah berjuang sekuat tenaga bagi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan kehidupan masyarakat, dan menegakkan demokrasi sehingga telah mencapai kemakmuran yang kami nikmati hari ini. Saya pikir kita boleh berbangga atas semua hal yang telah kami capai sebagai bagian dari dunia. Pemerintahan baru Jepang akan bekerja bersama dengan negara-negara lain di kawasan ini untuk mendorong arus demokratisasi yang demikian di Asia.
Tahun ini, pemilihan penting telah diselenggarakan di India dan Indonesia, 2 negara yang termasuk demokrasi terbesar dunia. Di Jepang, pemilihan yang bersejarah telah membawa sebuah perubahan pemerintah. Apa yang seharusnya menjadi peristiwa umum dalam sebuah kehidupan demokrasi sebuah bangsa pada akhirnya dibawa masuk ke Jepang setelah bertahun-tahun tanpa hal tersebut. Kami sekarang berusaha keras untuk memperdalam demokrasi kami. Sebagai contohnya, di tengah-tengah situasi keuangan yang sulit, pemerintah Jepang sedang mengerjakan proses inovatif total untuk menyusun anggaran negara, dalam sebuah gaya “rumah kaca” (*artinya tembus pandang) jika dikehendaki, dengan mengundang warga masyarakat dan media untuk menyaksikan secara pribadi suatu pembahasan dimana para ahli meneliti dengan cermat pemborosan anggaran.
Di sini, di Indonesia, baik perkembangan ekonomi dan demokratisasi keduanya terus bergerak maju. Indonesia adalah sebuah negara yang betul-betul beranekaragam suku, bahasa, budaya dan agama, namun justru dengan semua itu, perkembangan telah dibuat secara pasti dalam upaya keras untuk menegakkan demokrasi dengan mantap di negara ini. Kasus Indonesia dapat bermanfaat sebagai sebuah model bagi negara-negara lainnya, tidak hanya di Asia tapi juga seluruh dunia.
Pengalaman ini juga merupakan sebuah sumber inspirasi yang besar dalam hal korelasi antara demokrasi dan pembangunan. Jepang memuji proses demokratisasi Indonesia dan, dalam kemitraan dengan Indonesia yang demokratik, siap berbagi pengalaman dan pencapaian demokrasi kami secara luas di kawasan ini. Tindakan berbagi tersebut juga dapat menjadi kesempatan untuk lebih memperdalam saling pemahaman dalam kawasan yang penuh keanekaragaman ini yaitu Asia.
Cina, dengan populasi terbesar di Asia dan pertumbuhan ekonominya yang menonjol, telah dan sedang mengalami sebuah transformasi ekonomi dan sosial untuk membuka dirinya bagi Asia dan dunia yang lebih luas. Pada pernyataan bersama antara Jepang dan Cina tahun 2008, kedua negara berjanji untuk “bekerja sama dengan erat guna membangun pemahaman yang lebih besar dan mengejar nilai-nilai dasar dan universal yang umumnya diterima oleh komunitas internasional.” Ada sebuah harapan besar bahwa Cina akan terus membuat perkembangan sebagai sebuah kekuatan bertanggung jawab, dalam isu-isu demokrasi dan hak asasi manusia bersama dengan isu-isu lainnya.
Di Myanmar, kita telah melihat perkembangan bertahap yang positif ke arah demokratisasi. Jepang terus untuk lebih memilih mendorong, daripada memaksa, upaya-upaya positif pemerintah Myanmar dalam memajukan proses demokratisasi agar pemilihan umum tahun depan terselenggara dengan partisipasi semua pihak terkait dan dengan restu komunitas internasional. Saya yakin bahwa anda semua yang hadir pada hari ini juga berbagi harapan ini.
Disayangkan masih ada ketidakpercayaan yang mendalam dan konfrontasi di Asia Timur Laut. Saya menghimbau Korea Utara untuk bergabung dengan arus yang sedang bergulir di Asia dan seluruh dunia. Penghapusan nuklerisasi dari Semenanjung Korea perlu dicapai lewat proses pembicaraan enam pihak, yang memainkan peran penting bagi perdamaian dan stabilitas di Asia. Pada waktu yang sama, akan halnya Jepang dan Korea Utara, adalah sangat perlu untuk menyelesaikan isu penculikan dan isu-isu yang belum diselesaikan terkait masa lalu. Harapan saya adalah Korea Utara akhirnya akan menjadi sebuah negara terbuka untuk komunitas internasional seiring dengan proses penegakan kerangka kerja perdamaian di Asia Timur Laut bergerak maju. |
|
4. Dukungan Jepang |
Ibu-ibu dan Bapak-bapak,
Piagam ASEAN berhak mendapat pujian tinggi untuk rujukannya yang jelas bagi pentingnya nilai-nilai universal seperti demokrasi dan hak asasi manusia. Dan saya berharap bahwa Komisi Antar-pemerintahan Hak Asasi Manusia ASEAN yang berdiri di bawah piagam ini, akan memimpin upaya-upaya dalam lingkup kawasan untuk mempromosikan hak asasi manusia dan demokrasi.
Di lain pihak, ada perbedaan besar di antara negara-negara Asia dalam sistim politik, tingkat perkembangan ekonomi serta agama, budaya dan tradisi. Secara alami, proses dan kecepatan demokratisasi juga bervariasi, yang mungkin melewati jalan berliku-liku.
Penting untuk dicatat bahwa tidak ada akhir bagi proses perkembangan demokrasi, hal tersebut selalu merupakan suatu pekerjaan yang berlangsung dengan kemungkinan perbaikan ke depan. Dapat diargumentasikan bahwa perubahan di pemerintahan Jepang akhir-akhir ini adalah sebuah contoh dari proses perbaikan tersebut. Penting bagi kita menyadari perbedaan satu sama lain dan meningkatkan kolaborasi kita dengan cara yang terbuka dan saling mendukung. Jepang mendukung upaya-upaya sukarela dari pemerintah lain terhadap demokrasi. Saya percaya bahwa sebuah komunitas Asia Timur, yang saya tawarkan, juga akan hadir di pandangan selagi kita bergerak maju di jalan ini.
Sampai hari ini, Jepang telah dengan aktif memberikan berbagai bantuan bagi Asia, dari bantuannya bagi pembangunan yang juga untuk membangun dasar-dasar demokrasi, kepada bantuannya bagi demokratisasi sendiri. Jepang telah menyampaikan bantuan pada Asia, dan negara-negara Asia Tenggara pada khususnya. Itu mendukung reformasi dan kebijakan pintu terbuka Cina. Dan itu juga cepat memberikan sebesar mungkin kontribusi dalam memecahkan krisis mata uang Asia pada tahun 1997 dan krisis keuangan dan ekonomi tahun lalu. Bulan yang lalu, saya menyelenggarakan Pertemuan Tingkat Tinggi antara Jepang dan negara-negara kawasan Mekong di Tokyo, yang merupakan sebuah kesempatan berbeda bagi Jepang untuk menegaskan kembali dukungannya bagi upaya-upaya perwujudan integrasi ASEAN ke depan dan mempromosikan kerja sama kawasan.
Jepang telah melaksanakan sejumlah proyek untuk membantu demokratisasi termasuk pengembangan sumber daya manusia, perbaikan sistim hukum, penguatan media, dan pemantauan pemilu. Jepang akan melakukan segala hal dengan kekuatannya untuk mendukung upaya-upaya memupuk masyarakat sipil yang matang dan tata pemerintahan yang baik di negara-negara Asia. Dari sudut pandang ini, Jepang berharap untuk menggunakan kesempatan Forum Demokrasi Bali dan mendukung proses demokratisasi di setiap negara dengan penuh semangat, dalam kemitraan dengan negara-negara lain yang berbagi tujuan yang sama. Sebagai bagian dari dukungan ini, ijinkan saya mengusulkan agar kita melakukan sebuah proyek dimana negara-negara yang berpartisipasi dalam Forum ini mengunjungi pemilihan umun yang dilakukan negara lainnya untuk saling berbagi pelaksanaannya yang baik dalam mengkonsolidasi dan meningkatkan demokrasi. Saya meninginkan Institut Perdamaian dan Demokrasi dapat berperan sebagai pusat dalam upaya keras ini, dan untuk itu kami di Jepang pasti akan memberikan kerja sama. |
|
5. Kesimpulan |
Ibu-ibu dan bapak-bapak,
Ijinkan saya menutup dengan mengulangi pernyataan bahwa, tanpa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak ada perkembangan dalam demokrasi; dan tanpa perkembangan dalam demokrasi, baik kebahagiaan individu maupun kemakmuran nasional tidak dapat terpenuhi. Sungguh dibutuhkan usaha tiada akhir bagi proses demokrasi, dan oleh karena itu kita perlu melanjutkan usaha yang ulet. Jepang berkomitmen bagi kesuksesan dan kelanjutan Forum ini, dan berharap untuk bekerja erat dengan negara-negara yang hadir pada hari ini, agar Forum ini berkembang lagi di masa depan.
Terima kasih. |
Back
|