Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa &
Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan  
    Kebudayaan
|
Pertemuan Puncak Negara Jepang – Indonesia (Provisional Translation in Indonesian) |
|
Pada tanggal 10 Desember, Perdana Menteri Yukio Hatoyama, dalam kunjungannya ke pulau Bali, Indonesia untuk hadir sebagai Ketua Bersama Bali Democracy Forum, mengadakan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dari pkl. 8.45 selama kurang lebih 40 menit. Berikut ini adalah ringkasan pertemuan tersebut. |
|
1. Bali Democracy Forum |
Pada awal pertemuan, Presiden Yudhoyono berterima kasih dan menyambut kedatangan Perdana Menteri Hatoyama yang hadir sebagai Ketua Bersama di Bali Democracy Forum. Perdana Menteri Hatoyama menanggapi hal ini dengan mengungkapkan kegembiraanya karena dalam 3 bulan dapat bertemu dengan Presiden Yudhoyono sebanyak 3 kali dan mendapat kehormatan bisa berperan sebagai Ketua Bersama di Bali Democracy Forum. Beliau juga menyatakan keinginannya untuk memperdalam kerja sama antara kedua negara dengan bekerja sama dengan Presiden Yudhoyono. |
|
2. Penguatan Hubungan Ekonomi dalam hubungan antara kedua negara |
(1) Presiden Yudhoyono seraya menunjukkan harapannya akan peningkatan investasi dari Jepang, mengungkapkan bahwa Indonesia pun sedang berusaha meningkatkan iklim investasi.
(2) Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Hatoyama mengatakan antara lain beberapa hal di bawah ini : • Indonesia merupakan negara yang sangat akrab dengan Jepang, bahkan hubungan kerja sama ekonomi yang beragam antara Indonesia dan Jepang sedang berkembang, maka beliau ingin meningkatkannya lebih lagi. • Adalah hal yang penting bahwa di bidang energi dan investasi pun kedua negara bekerja sama, sehingga saling merevitalisasi perekonomian. Indonesia memiliki iklim yang sangat mendukung bagi perusahaan Jepang untuk melakukan kegiatannya, maka dengan memanfaatkan fungsi kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi dan dengan demikian dapat melakukan perbaikan iklim investasi lebih lanjut, sehingga tercipta iklim yang akan mendukung kelancaran bisnis Jepang lebih lagi.
(3) Sehubungan dengan Proyek Peleburan Aluminium Asahan yang telah berlangsung sejak lama di antara Jepang-Indonesia, Perdana Menteri Hatoyama mengungkapkan keinginan atas tetap berlangsungnya kerja sama Jepang dan Indonesia setelah tahun 2013. Menanggapi hal ini Presiden Yudhoyono menyampaikan keinginannya atas dilakukannya kerja sama dengan baik antara swasta dan pemerintah. |
|
3. Latihan Kerja Praktik Penyelamatan Bencana dalam kerangka Forum Regional ASEAN (ARF) dan Rekonstruksi Gempa Padang, Sumatera Barat |
(1) Presiden Yudhoyono mengungkapkan kerja sama bagi “Latihan Kerja Praktik Penyelamatan Bencana ARF” dimana nanti Jepang dan Indonesia akan menyelenggarakannya bersama pada tahun 2011. Terhadap hal ini Perdana Menteri Hatoyama menanggapinya dengan keinginan untuk melanjutkan kerja sama di bidang bencana.
(2) Lebih lagi, Perdana Menteri Hatoyama menyinggung kerja sama untuk Indonesia dari Jepang berkaitan gempa Padang, propinsi Sumatera Barat beberapa waktu lalu, dan Presiden Yudhoyono menyatakan rasa terima kasihnya. |
|
4. Masalah perubahan iklim dan COP 15 |
(1) Sehubungan masalah perubahan iklim, kedua pemimpin negara sepakat untuk bekerja sama dengan erat, khususnya bagi keberhasilan COP15 yang diselenggarakan di Copenhagen.
(2) Presiden Yudhoyono mengatakan Indonesia pun sedang berupaya untuk mencapai target pengurangan gas rumah kaca sebesar 26% sampai tahun 2020, dan mengatakan dukungannya terhadap “Inisiatif Hatoyama”. Beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya sehubungan bantuan kerja sama Jepang berupa Pinjaman Program Penanganan Perubahan Iklim dan 2 proyek bantuan hibah yaitu Proyek Perbaikan Jembatan masing-masing di pulau Nias dan propinsi NTB yang semua penandatanganannya dijadwalkan setelah pertemuan.
(3) Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Hatoyama menyampaikan penghargaannya atas usaha kerja sama bagi keberhasilan COP15 yang dilakukan banyak negara, dalam arti ini beliau menghargai adanya target yang diangkat oleh Indonesia. Kemudian, Perdana Menteri Hatoyama seraya menyinggung pidatonya beberapa waktu yang lalu di PBB, juga mengatakan bahwa dirinya merasa gembira dengan adanya penandatanganan pinjaman program perubahan iklim sebagai proyek nyata yang pertama dari Inisiatif Hatoyama. Beliau juga mengatakan bahwa dengan adanya target angka pengurangan yang tinggi oleh masing-masing negara akan lebih mendorong penelitian teknologi baru serta kerja sama antara negara dan hal ini adalah penting. Lebih lagi Perdana Menteri Hatoyama menyatakan bahwa untuk membawa keberhasilan COP15, kita perlu saling bekerja sama di tempat dan Jepang pun akan sungguh berupaya meyakinkan Amerika dan China, pada khususnya. |
|
5. Penyelenggaraan Berkala Pertemuan Puncak Negara dan Pertemuan Menteri Luar Negeri serta kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang |
Perdana Menteri Hatoyama menyatakan kali ini dalam 3 bulan telah terlaksana 3 kali pertemuan pemimpin negara, dan penyelenggaraan pertemuan pemimpin negara atau pertemuan menteri luar negeri yang sedemikian aktifnya merupakan hal yang penting. Beliau juga menyampaikan dapat menyelenggarakan pertemuan puncak pada forum internasional yang dihadiri kita bersama seperti kali ini, adalah hal yang patut disyukuri dan dirinya sungguh mengharapkan Presiden Yudhoyono pun dapat berkunjung ke Jepang.
Presiden Yudhoyono menanggapi hal ini dengan memberikan persetujuannya dan menyatakan ingin mengembangkan hubungan kerja sama tidak hanya di bidang ekonomi namun juga di bidang yang luas lewat penyelenggaraan pertemuan pada berbagai kesempatan termasuk konferensi internasional. Kemudian Presiden Yudhoyono menyampaikan dirinya pribadi ingin berkunjung ke Jepang lagi sebagai kepala pemerintahan yang baru di Indonesia. |
Back
|