Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa &
Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan  
    Kebudayaan
|
Jakarta, 9 Desember 2011 Kehadiran Utusan Khusus Perdana Menteri Bapak Okada pada 4th Bali Democracy Forum di Bali
Pada hari Kamis, 8 Desember 2011, Anggota Majelis Rendah Bapak Katsuya OKADA (mantan menteri luar negeri) menghadiri 4th Bali Democracy Forum yang diselenggarakan di pulau Bali, sebagai utusan khusus perdana menteri. Adapun ringkasan pidato dan penyelenggaraan pertemuan bilateral adalah sebagai berikut.
1. | Ringkasan Pidato
Pada hari pertama (8 Desember) siang hari, sebelum pidato para menteri dari setiap negara, Utusan Khusus Perdana Menteri Bapak Okada menyampaikan pidato mengenai perkembangan Asia dan perwujudan demokratisasi dengan pokok-pokok sebagai berikut (pidato keseluruhan terlampir).
(1) |
Penghargaan dan dukungan atas penanganan yang dilakukan Indonesia di tengah perkembangan ekonomi dan arus demokratisasi di Asia. |
(2) |
Bersama dengan masyarakat internasional, mendorong upaya demokratisasi seperti di Myanmar dan Mesir, dll di tengah arus demokratsisasi Asia pada abad ke-21. |
(3) |
Berpijak pada perjalanan Jepang sebagai negara demokrasi, maka untuk mewujudkan paham demokrasi dibutuhkan (i) penetapan hak-hak demokrasi dan (ii) pembangunan sistem demokrasi. |
(4) |
Di sisi lain demokratisasi di Asia tidak perlu sama, namun yang diutamakan adalah kemajuan dengan inisiatif masing-masing negara. Selain itu kecepatan demokratisasi juga tidak boleh dilupakan. “Perlahan namun pasti”. |
(5) |
Perkembangan demokratisasi Asia yang stabil menjadi penting di Asia yang bertambah kaya. Oleh karena itu masing-masing negara yang telah mewujudkan demokrasi termasuk Jepang perlu untuk memberikan kontribusi berdasarkan pengalaman masing-masing. |
|
2. | Kunjungan Kehormatan dan Pertemuan Bilateral
(1) |
Y.M. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia (8 Desember 2011, dimulai pada pukul 20:55, selama sekitar 20 menit)
Utusan Khusus Perdana Menteri, Bapak Okada pada kesempatan ini, selain menyampaikan ucapan selamat dari PM Noda atas keberhasilan pelaksanaan ASEAN Summit and Related Summits yang telah diselenggarakan pada bulan November lalu kepada Presiden Yudhoyono, juga menyampaikan keinginan dari pihak Jepang untuk melanjutkan usaha peningkatan “kemitraan strategis”. Pada kesempatan ini beliau juga menyerahkan surat dari PM Noda kepada Bapak Presiden.
Menanggapi hal ini, Presiden Yudhoyono selain menyampaikan keinginan untuk meningkatkan proses demokratisasi di Asia bersama Jepang, beliau juga menyampaikan keinginan beliau untuk bertukar-pikiran dengan PM Noda untuk meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Jepang pada masa mendatang. |
(2) |
Y.M. Mr. Sukhbaatar Batbold, Perdana Menteri Mongolia (8 Desember 2011, dimulai pada pukul 16:00 selama sekitar 30 menit)
Kedua pihak telah sepakat untuk saling memperkuat hubungan kedua negara guna merealisasikan “kemitraan strategis”. Sehubungan dengan hal ini, kedua negara sepakat bahwa kedatangan para pejabat tinggi dari Mongolia ke Jepang dalam rangka perayaan 40 Tahun Hubungan Diplomatis Jepang dan Mongolia merupakan momen penting, khususnya dalam kaitannya dengan peningkatan hubungan perekonomian yang akan diusahakan oleh kedua negara. |
(3) |
Y.M. Prof. G. L. Peiris, Menteri Luar Negeri Srilanka (8 Desember 2011, dimulai pada pukul 17:45 selama sekitar 35 menit)
Kedua pihak telah melakukan tukar pendapat mengenai situasi Srilanka, termasuk usaha pemerintah Srilanka guna mencapai rekonsiliasi dalam masyarakat. Selain itu kedua negara juga membahas hubungan perekonomian kedua negara dan bantuan ekonomi dari Jepang. Kedua pihak juga telah sepakat bahwa Perayaan 60 Tahun Hubungan Diplomatik kedua negara pada tahun depan akan merupakan kesempatan baik bagi kedua negara untuk saling meningkatkan saling pengertian. |
(4) |
Y.M. Dr. Dipu Moni,Menteri Luar Negeri Bangladesh (8 Desember 2011, dimulai pada pukul 18:35 selama sekitar 30 menit)
Kedua pihak telah melakukan pembicaraan mengenai hubungan kedua negara, khususnya hubungan perekonomian. Pada kesempatan ini, Menteri Luar Negeri Moni menjelaskan situasi terkini serta usaha yang dilakukan oleh pemerintah Bangladesh dalam mempersiapkan lingkungan bisnis seperti pelayanan listrik dan gas alam serta menyampaikan harapan agar para pengusaha Jepang menanamkan modal di negaranya. |
|
|