skip navigations | Japanese (日本語)
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia
在インドネシア日本国大使館


Home|Mengenai Kami | Hubungan Bilateral | Kerjasama Ekonomi (ODA) | EPA Indonesia -Jepang | Informasi Visa
Informasi, Kebudayaan & Pendidikan|Kebijakan LN Jepang | Info Jepang | Link | F A Q

Informasi, Kebudayaan &
Pendidikan


Press Release

   Tahun 2016    Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003


Informasi Beasiswa & Pendidikan

Pusat Informasi, Pendidikan dan
      Kebudayaan


Jakarta, 2 Agustus 2012
Penyelenggaraan ”Iftar” oleh Perdana Menteri Noda




1.

Pada hari Rabu, tanggal 1 Agustus, Perdana Menteri Yoshiko Noda telah menyelenggarakan Iftar (jamuan makan malam berbuka puasa pada bulan suci Ramadhan) di Kantor Perdana Menteri dengan mengundang para duta besar negara-negara Islam dan lainnya yang ada di Jepang. Pada Iftar kali ini, sekitar 34 perwakilan negara dan wilayah dari korps diplomatik Islam yang berada di Tokyo berpartisipasi dan masing-masing perwakilan menyediakan masakan cirri khas mereka.

2.

Perdana Menteri Noda dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa salah satu alasan penerimaan Islam di bangsa dan negara yang berbeda adalah adanya semangat “toleransi akan keanekaragaman”, maka promosi saling pengertian antara peradaban yang berbeda dan “toleransi akan keanekaragaman” semakin bertambah penting bagi realisasi perdamaian dan stabilitas dunia. Selain itu, beliau mengatakan bahwa Iftar pada hari ini merupakan kesempatan berharga karena dapat mengenali satu sisi tradisi Islam, dan diharapkan akan mendorong saling pengertian antara Jepang dan dunia Islam yang telah berkembang dengan kaya.

3.

Mewakili para duta besar negara-negara Islam yang berada di Jepang, Duta Besar Republik Demokrasi Rakyat Algeria untuk Jepang, Bapak Sid Ali Ketrandji menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa semangat toleransi dan menghormati akan budaya dan peradaban yang berbeda merupakan dasar ajaran Islam sekaligus juga merupakan karakteristik bangsa dan masyarakat Jepang. Beliau menyatakan keyakinannya bahwa Jepang dan dunia Islam dapat bekerja sama secara erat tidak hanya untuk kepentingan kedua belah pihak saja tetapi juga bagi keuntungan seluruh dunia.