1.

Pada hari Senin, 2 Desember, para peserta dari Indonesia untuk program pertukaran pemuda Jepang-ASEAN-Oseanian bertema ”festival” dalam rangka Jenesys 2.0 yang diikuti oleh para pelajar dari negara-negara ASEAN, Timor Timur, Australia dan Selandia Baru telah berangkat ke Jepang.

2.

Rombongan akan mengunjungi kota Tokyo pada tanggal 4 Desember dan akan mengunjungi bangunan bersejarah dan melihat teknologi terdepan, dan setelah itu akan dibagi dalam 9 grup yang akan mengunjungi prefektur Ibaraki, prefektur Chiba, prefektur Shizuoka, prefektur Wakayama, prefektur Hiroshima, prefektur Shimane, prefektur Yamaguchi, prefektur Kochi, prefektur Nagasaki. Kemudian, untuk langsung bersentuhan dengan ”Cool Japan” yang mendapat penilaian dan perhatian tinggi di berbagai bidang, mereka akan berkunjung ke pemerintah daerah, perusahaan dan pabrik setempat, kemudian mengunjungi tempat terkenal di setiap daerah, mengalami budaya dan melakukan pertukaran dengan pihak-pihak setempat sehingga memiliki kesempatan untuk merasakan daya tarik daerah dari banyak sisi.

3.

Setelah itu, mereka akan mengikuti “JENESYS 2.0 Japan-ASEAN-OCEANIAN Festival” yang diselenggarakan di Tokyo. Sebagai program terbuka untuk umum, akan diselenggarakan pertukaran budaya berupa penampilan tarian tradisional yang dibawakan oleh para pemuda dari 14 negara termasuk Jepang dan lain-lain, dan dijadwalkan mereka akan kembali ke tanah air pada tanggal 10 Desember.

4.

Melalui program pertukaran kali ini, selain meningkatkan pemahaman dan minat terhadap brand Jepang dan ”nilai” kejepangan, diharapkan saling pemahaman dan pertukaran di antara pemuda Jepang dan Indonesia semakin meningkat.

(Referensi) JENESYS 2.0
Pada tanggal 18 Januari 2013, di tengah kunjungannya ke Indonesia, Perdana Menteri Jepang Abe mengumumkan pelaksanaan ”JENESYS 2.0” yaitu sebuah program pertukaran pemuda dengan negara-negara di Asia Pasifik berskala 30,000 orang sebagai kelanjutan dari progam JENESYS sebelumnya yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Program ini memiliki tujuan meningkatkan potensi ketertarikan terhadap Jepang yang menuju kebangkitan kembali ekonominya. Selain itu bersamaan dengan bertambahnya orang asing yang berkunjung ke Jepang maka akan meningkatkan pemahaman internasional akan brand Jepang dan ”nilai” kejepangan seperti kekuatan dan daya tarik Jepang termasuk Cool Japan.