Informasi, Kebudayaan &
|
Jakarta, 29 Desember 2004 Pengiriman Tim Medis Darurat Jepang bagi Korban Gempa Bumi dan Tsunami di Perairan Pulau Sumatera dan Samudra Hindia 1. Menanggapi bencana gempa bumi berskala besar yang berpusat di perairan pulau Sumatera dan Samudra Hindia, pada tanggal 29 Desember, Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk mengirim Tim Medis Darurat ke Indonesia. Tim yang terdiri atas total 22 orang (seorang pegawai Kementerian Luar Negeri Jepang, 3 orang dokter, 7 orang perawat dll) ini dikirimkan mulai tanggal 30 Desember selama 2 minggu. 2. Menurut pernyataan pemerintah Indonesia, hingga pukul 9:00, tanggal 29 Desember, jumlah korban jiwa telah mencapai lebih dari 27.000 orang akibat terjadinya gempa bumi dan tsunami tersebut. Terdapat korban luka dan pengungsi dalam jumlah besar yang terletak dalam kondisi kebersihan yang sangat memprihatinkan. 3. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan evakuasi para korban di bawah pimpinan Wakil Presiden Y.M. Bapak Jusuf Kalla sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Nasional. Mengingat skala bencana yang luar biasa ini, pemerintah Indonesia yang sedang menyerukan bantuan kepada dunia internasional meminta kepada pemerintah Jepang agar dikirim tim bantuan medis. 4. Pemerintah Jepang selama ini telah memutuskan untuk memberi bantuan; pada tanggal 27 Desember berupa bantuan darurat seperti tenda, selimut, genset dsb berjumlah 26 juta yen (sekitar 250.000 dolar AS atau sekitar 2,25 miliar rupiah), dan pada tanggal 28 berupa dana bantuan hibah darurat seperti makanan darurat dan peralatan medis berjumlah 1,5 juta dolar AS (sekitar 13,5 miliar rupiah). Meski demikian, pemerintah Jepang memutuskan untuk menambah bantuan, yaitu pengiriman Tim Medis Darurat atas dasar rasa kemanusiaan, mengingat hubungan persahabatan kedua negara. 5. Rombongan pertama sebanyak 6 orang dari Tim Medis Darurat tersebut akan tiba di Jakarta pada pukul 17:05 dengan penerbangan bernomor JL725 pada tanggal 30 Desember 2004, susul dengan rombongan utama tim tersebut sebanyak 16 orang yang dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada tanggal 1 Januari 2005. |