Informasi, Kebudayaan &
|
Jakarta, 28 Juni 2007     Sehubungan dengan tidak tercapainya konvergensi mengenai sejumlah isu pada pertemuan para menteri perdagangan G4 dari Brazil, Uni Eropa, India dan Amerika Serikat, yang berlangsung di Potsdam, Jerman dan berakhir pada tanggal 21 Juni 2007, maka Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Menteri Perekonomian, Perdagangan dan Industri Jepang telah mengeluarkan sebuah Pernyataan Bersama Mengenai DDA (Doha Development Agenda). JEPANG 1.Kami menanggapi bahwa pertemuan para menteri perdagangan G4 dari Brazil, Uni Eropa, India dan Amerika Serikat yang berlangsung di Potsdam, Jerman, ternyata tidak dapat mencapai konvergensi mengenai isu-isu seperti Pertanian dan NAMA. Pertemuan tersebut berakhir pada tgl. 21 Juni 2007. 2. Kami sesalkan bahwa kami tidak dapat menyelenggarakan pertemuan G6 tingkat menteri sebagaimana yang direncanakan. Kami terus menyarankan kepada forum demikian dengan pemikiran bahwa forum demikian merupakan forum yang tepat karena berimbangnya representasi negara-negara pengekspor dan pengimpor produk-produk pertanian dan yang berkepentingan dalam ragam luas bidang-bidang yang dirundingkan. Hal itu demi tercapainya konvergensi. 3. Sebagaimana yang dinyatakan dalam komunike G6 tingkat menteri tertanggal 12 April 2007 dan Deklarasi G8 Perdagangan pada Pertemuan Puncak Heiligendamm tertanggal 8 Juni 2007, kami akan terus memberikan kontribusi bagi penyelesaian DDA dengan sukses pada akhir 2007. Kami juga akan terus bekerja bersama dengan Mr. Pascal Lamy, Direktur Jenderal WTO, para Ketua dari Kelompok-kelompok Perundingan, Ketua General Council dan semua Anggota WTO yang mendukung proses perundingan multilateral itu. 4. Kami siap berpartisipasi dengan aktif dalam konsultasi dan perundingan mana pun guna mencapai penyelesaian putaran ini. Mengingat bahwa putaran ini merupakan putaran pembangunan, kami akan melakukan usaha-usaha maksimal dalam kerjasama dengan negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang berkembang guna memastikan hasil-hasil yang positif dan berimbang dalam dan antar semua bidang perundingan, termasuk sektor pertanian di mana perlu dijaga adanya keseimbangan antara negara-negara pengekspor pangan dan pengimpor pangan. Kami siap bekerja sebagai pembangun jembatan antar para Anggota. Catatan : |