Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa & Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan       Kebudayaan
|
Jakarta, 7 November 2008
Bantuan Hibah 1.573 Juta Yen dari Jepang untuk Republik Indonesia Guna Meningkatkan Kemampuan Vessel Traffic System di Selat Malaka dan Selat Singapura
[English Version]
1. | Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan bantuan hibah sejumlah total 1.573 juta Yen (sekitar US$ 16,2 juta atau Rp 177,6 miliar) kepada Republik Indonesia untuk meningkatkan kemampuan Vessel Traffic System (sistem pengatur lalu-lintas kapal) di selat Malaka dan selat Singapura.
    Nota-nota diplomatik mengenai hal ini telah ditandatangani antara Bapak Kojiro Shiojiri, Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia dan Bapak Primo Alui Joelianto, Direktur Jenderal Asia-Pasifik dan Afrika, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, di Jakarta pada hari Jumat, 7 November 2008.
Nama proyek dan jumlah bantuan hibah :
      "Peningkatan Kemampuan Vessel Traffic System di Selat Malaka dan Selat Singapura"       (1.573 juta Yen, sekitar US$ 16,2 juta atau Rp 177,6 miliar)   |
2. | Selat Malaka dan Selat Singapura adalah salah satu kawasan laut strategis untuk transportasi laut di dunia. Akan tetapi kedua selat ini dikenal merupakan jalur yang berbahaya karena sempit dan secara topografis dasar-lautnya rumit, serta juga karena maraknya pembajakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal-kapal. Menjamin keselamatan dan keamanan di kedua selat tersebut merupakan tantangan yang luar biasa pentingnya. Sebagai negara yang kerap menggunakan selat-selat tersebut dan sebagai negara sahabat Indonesia, Jepang terus mendukung usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia mengenai hal ini, termasuk kerjasama berupa kerjasama bantuan hibah pemberian kapal-kapal patroli pada tahun yang lalu.
    Pemerintah Indonesia merencanakan akan meningkatkan sistem pengaturan lalu-lintas kapal di kedua selat guna memperbaiki keselamatan dan keamanan di sini. Dan sebagai bagian dari usaha tersebut, Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan agar Pemerintah Jepang memberikan kerjasama bantuan hibah untuk mendanai pembangunan pusat VTS di pulau Batam serta fasilitas-fasilitas yang terkait.
    Proyek ini akan memberikan stasiun-stasiun sensor VTS pengumpul informasi lalu-lintas laut, dan sebuah pusat VTS di Batu-Ampar (pulau Batam) untuk mengelola informasi yang diperoleh dari stasiun-stasiun sensor VTS itu dan untuk mengatur lalu-lintas kapal. Di pusat VTS, pada layar para pengawas dapat mengamati berbagai lokasi dan arah dari kapal-kapal yang sedang lewat, dan melalui radio dapat memberikan informasi yang diperlukan bagi navigasi yang aman kepada kapal-kapal tersebut. Selain itu, di pusat itu akan dipasang sistem record and play back (rekam dan putar kembali) data lalu-lintas untuk keperluan menganalisa gerakan kapal-kapal bila terjadi keadaan darurat.
    Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan yaitu memungkinkan para pengawas dapat dengan mudah mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang berbagai lokasi di mana kapal-kapal sedang lewat dan membina keamanan dengan mempercepat respons dalam keadaan darurat di selat-selat tersebut.   |
3. | Pemerintah Jepang, sebagai negara donor terbesar bagi Indonesia, akan terus membantu usaha-usaha Indonesia dalam hal keamanan maritim |
|