Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa &
Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan  
    Kebudayaan
|
Jakarta, 12 Agustus 2009
Peresmian Laboratorium Penyidikan dan Pengujian Veteriner yang dibangun dengan dana Bantuan Hibah Pemerintah Jepang
Pada hari Rabu, 12 Agustus 2009, bertempat di Subang, Jawa Barat telah diselenggarakan upacara peresmian Laboratorium Penyidikan dan Pengujian Veteriner di Subang, Jawa Barat yang dibangun dengan dana bantuan hibah Pemerintah Jepang untuk proyek “Pembangunan Laboratorium Kesehatan Hewan untuk Diagnosa Flu Burung serta Berbagai Penyakit Hewan Lainnya”. Dari pihak Jepang hadir Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Shiojiri Kojiro, dan dari pihak Indonesia hadir Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, Camat Subang, Eep Hidayat. Bantuan hibah sebesar 1,734 miliar Yen (sekitar US$ 18 juta atau Rp 180 miliar) ini diberikan guna mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam menanggulangi flu burung patogenik tinggi (HPAI – Highly Pathogenic Avian Influenza) dan nota diplomatik mengenai bantuan ini telah ditandatangani dan dipertukarkan pada bulan September 2007. |
|
Dalam sambutannya, Duta Besar Shiojiri mengatakan bahwa Jepang dan Indonesia merupakan rekan kerjasama yang solid dan sangat penting dalam penanganan flu burung dan laboratorium ini merupakan simbol kerjasama tersebut. Menteri Pertanian Anton Apriyantono dalam sambutannya selain menyampaikan terima kasih atas bantuan ini, beliau juga menyatakan harapannya agar DIC ini dapat memberikan kontribusi besar bagi usaha pencegahan merebaknya penyakit flu burung. |
|
Merebaknya flu tipe baru yang berawal di Meksiko dan telah menjadi epidemi di seluruh dunia membuat penyakit flu burung patogenik tinggi menjadi perhatian lagi, dan tetap menjadi ancaman bagi umat manusia. Di Indonesia sendiri, kematian yang disebabkan oleh flu burung patogenik tinggi ini tetap tinggi (per Juli 2009, 115 korban meninggal). Penularan flu burung pada ternak unggas, sejak tahun 2003 telah terjadi di 31 propinsi dari 33 propinsi di Indonesia dan tercatat lebih dari 12 juta ekor ternak telah mati atau dimusnahkan. Dalam situasi demikian, sangatlah penting untuk mencegah penularan flu burung pada ternak guna menekan seminimal mungkin resiko penularan penyakit flu burung patogenik tinggi dari ternak kepada manusia. |
|
Laboratorium Penyidikan dan Pencegahan Veteriner (DIC : Disease Investigation Center) ini berfungsi sebagai pusat pengawasan dan diagnosa penyakit hewan termasuk diantaranya flu burung di daerah. Selain untuk pembangunan DIC baru di daerah Subang, bantuan hibah Jepang ini juga untuk renovasi dua DIC, di Medan dan Bandar Lampung, serta untuk bantuan teknis guna meningkatkan kemampuan diagnostik. Dan yang terpenting, dengan dibangunnya DIC baru di Subang ini, Indonesia kini memiliki delapan DIC, dan sebagai pulau dengan jumlah kasus flu burung terbanyak, pulau Jawa kini memiliki dua DIC, di Yogyakarta dan Subang, sehingga fungsi pengawasan dapat lebih diperkokoh karena dapat melakukan pengawasan dari dua arah, barat dan timur. Melalui perbaikan fasilitas dan peningkatan perlengkapan DIC, diharapkan flu burung dapat terdeteksi lebih awal dan dapat memberikan penanganan yang cepat dan tepat. Selanjutnya, dalam perannya sebagai pusat kegiatan pengawasan penyakit hewan termasuk flu burung yang membawahi beberapa propinsi, masing-masing DIC tersebut diharapkan dapat berperan besar dalam penanggulangan flu burung di Indonesia. |
|
Pemerintah Jepang selama ini telah terus mendukung berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna mencegah penyakit flu burung. Sejak tahun 2004, jumlah total bantuan Jepang kepada Indonesia, baik yang ditujukan untuk kesehatan manusia maupun hewan, baik melalui organisasi internasional seperti WHO dan FAO dan sebagainya, sekitar US$41 juta. Pemerintah Jepang tetap bertekad untuk mendukung usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi permasalahan ini. |
|