Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa & Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan  
    Kebudayaan
|
Jakarta, 26 Maret 2010 Proyek Bantuan ODA (tahun anggaran 2009) untuk Indonesia
1. Pemerintah Jepang telah memutuskan penyelenggaraan proyek kerja sama ekonomi bagi Indonesia untuk tahun anggaran 2009 melalui bantuan pinjaman Yen sejumlah maksimal 113,94 milyar Yen dan bantuan kerja sama hibah sejumlah maksimal 5,08 milyar Yen. Nota-nota diplomatik berkenaan dengan proyek baru (kecuali nota-nota diplomatik untuk proyek yang sudah dipertukarkan pada bulan Desember 2008) telah ditandatangani dan dipertukarkan antara Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia Kojiro Shiojiri dan Direktur Jendral Urusan Asia Pasifik & Afrika Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Bapak T. M. Hamzah Thayeb, di Jakarta pada hari Kamis, 18 Maret 2010.
(1) Pinjaman Yen |
Nama Proyek |
Jumlah maksimal bantuan (juta Yen) |
1. Java-Sumatra Interconnection Transmission Line Project (1) |
36,994 |
2. Lumut Balai Geothermal Power Plant Project |
26,966 |
3. Regional Solid Waste Management for Mamminasata, South Sulawesi |
3,543 |
4. Climate Change Program Loan (II) (sudah diserahkan pada Desember 2009) |
37,444 |
5. Sixth Development Policy Loan |
8,997 |
Jumlah bantuan pinjaman Yen tahun anggaran 2009 (porsi bantuan yang baru kali ini) |
113,944 (76,500) |
|
|
(2) Bantuan Hibah |
Nama Proyek |
Jumlah maksimal bantuan (juta Yen) |
1. The Project for Construction of Bridges in the Province of Nusa Tenggara Barat Phase 2 (sudah diserahkan pada Desember 2009) |
492 |
2. The Project for Improvement of Bridges in Nias Island (sudah diserahkan pada Desember 2009) |
1,522 |
3. The Project for Safe School Reconstruction in Devastated Areas of Earthquake in Offshore of Padang in West Sumatra Region |
549 |
4. The Forest Preservation Program |
1,000 |
5. The Programme for the Improvement of Capabilities to cope with Natural Disasters Caused by Climate Change |
1,000 |
6. The Food Security Project for Underprivileged Farmers |
520 |
Jumlah bantuan pinjaman Yen tahun anggaran 2009 (porsi bantuan yang baru kali ini) |
5,083 (3,069) |
3. Ringkasan masing-masing proyek ODA
(1) Java-Sumatra Interconnection Transmission Line Project (1) |
Jumlah maksimum bantuan |
: 36 milyar 994 juta Yen |
Bunga per tahun |
: 1,4% |
Masa pembayaran kembali |
: 30 tahun (termasuk masa tenggang 10 tahun) |
Syarat pengadaan (procurement): |
: tidak mengikat |
Ringkasan proyek |
: Proyek ini merupakan proyek pembangunan fasilitas baru meliputi transmission line, electrical transformer, tempat mengubah arus listrik searah menjadi arus listrik dua arah, pada jalur Jawa-Bali dan jalur Sumatera, dengan tujuan mengurangi kepadatan supply dan demand tenaga listrik pada kedua jalur tersebut dan peningkatan kepercayaan akan pasokan listrik. Melalui proyek ini diharapkan perbaikan stabilitas supply listrik di wilayah Jawa, Bali dan Sumatra. Sehubungan dengan engineering service yang berkaitan dengan rencana detail untuk kelancaran pelaksaanan proyek ini, telah diberikan pinjaman Yen pada tahun anggaran 2008, bantuan pinjaman Yen kali ini untuk biaya proyek yang berkaitan dengan pembangunan fasilitas tahap pertama. |
|
(2) Lumut Balai Geothermal Power Plant Project |
Jumlah maksimum bantuan |
: 26,9 milyar Yen |
Bunga per tahun |
: 0,3% |
Masa pembayaran kembali |
: 40 tahun (termasuk masa tenggang 10 tahun) |
Syarat pengadaan (procurement): |
: tidak mengikat |
Ringkasan proyek |
: Seiring dengan pemenuhan kebutuhan listrik yang meningkat, saat ini Indonesia sedang mendorong kebijakan ragam energi termasuk promosi pengembangan renewable energy (energi yang dapat diperbaharui) sebagai langkah kebijakan keringanan terhadap efek perubahan iklim. Khususnya, mengenai geothermal plant, dikatakan memiliki potensi kira-kira 27,000MW yang terbesar di dunia. Di tengah situasi itu, pemerintah Indonesia pada bulan Januari tahun ini, mengumumkan Rencana Percepatan Pengembangan Sumber Daya Listrik ke-2 (Crush Program ke-2), yang menetapkan target pengembangan sumber daya listrik sampai akhir tahun 2014 sebesar 10,000MW, dan kira-kira 40% diantaranya merupakan supply dari geothermal plant. Proyek ini merupakan pembangunan fasilitas mesin no. 1–2 Lumut Balai yang terletak di propinsi Sumatera Selatan, penyelesaian penggalian sumur uji coba di spot yang berpotensi pada tahap selanjutnya, dalam rangka proyek Crush Program ke-2 seperti yang disebutkan di atas. Dengan ini, diharapkan perbaikan stabilitas supply tenaga listrik di Indonesia dan promosi pengembangan energi yang dapat diperbaharui. |
|
(3) Regional Solid Waste Management for Mamminasata, South Sulawesi |
Jumlah maksimum bantuan |
: 3,5 milyar Yen |
Bunga per tahun |
: 0,65% |
Masa pembayaran kembali |
: 40 tahun (termasuk masa tenggang 10 tahun) |
Syarat pengadaan (procurement): |
: tidak mengikat |
Ringkasan proyek |
: Proyek ini, merupakan proyek memperlengkapi tempat pembuangan sampah akhir, di kawasan kota terpadu Maminasata (meliputi kota Makassar, kabupaten Gowa, kabupaten Maros, kabupaten Takalar) yang berpusat di kota Makassar, ibu kota propinsi Sulawesi Selatan, dan juga merupakan proyek untuk menerapkan sistim pengawasan pembuangan sampah oleh beberapa pemerintah daerah. Melalui proyek ini, lewat promosi penanganan pengelolaan sampah yang tepat yang dihasilkan di kawasan ini dan penguatan kapasitas pemerintah daerah, diharapkan berkontribusi pada perbaikan kehidupan masyarakat setempat, maupun sanitasi lingkungan serta konservasi lingkungan di kawasan ini. |
|
(4) Climate Change Program Loan (II) (sudah diserahkan pada bulan Desember 2009) |
Jumlah maksimum bantuan |
: 37,444 Miliar yen
(Rincian)
(i) Pinjaman ODA Jepang Perubahan Iklim
Batas kredit : 28,083 Miliar yen
Tingkatan bunga : 0.15%
Masa Pembayaran Kembali: 15 tahun (termasuk masa tenggang 5 tahun)
(ii) Pinjaman ODA Jepang Bantuan Dana Darurat
Batas kredit : 9,361 Miliar yen
Tingkatan bunga : dapat dipakai angka yang ditawarkan antar-bank London, diterapkan untuk 6 bulan pinjaman dalam yen
Masa Pembayaran Kembali : 15 tahun (termasuk masa tenggang 3 tahun) |
Ringkasan proyek |
: Pinjaman Yen ini bertujuan untuk membantu kebijakan penanggulangan perubahan iklim di Indonesia dan dilaksanakan sebagai langkah dari “Inisiatif Hatoyama”. Melalui pemberian pinjaman Yen ini, akan membantu penanganan perubahan iklim yang sedang dikembangkan oleh Indonesia lewat dialog kebijakan antar kedua negara sehingga akan diusahakan untuk menyerap dan menekan emisi gas efek rumah kaca di Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian Indonesia terhadap dampak dari perubahan iklim, agar dapat menghindari dan mengurangi resiko perubahan iklim. |
|
(5) Sixth Development Policy Loan |
Jumlah maksimum bantuan |
: 8,96 milyar Yen |
Bunga per tahun |
: 0.7% |
Masa pembayaran kembali |
: 15 tahun (termasuk masa tenggang 5 tahun) |
Syarat pengadaan (procurement): |
: tidak mengikat |
Ringkasan proyek |
: Pinjaman Yen ini adalah pinjaman kerja sama “Sixth Development Policy Loan” oleh World Bank untuk membantu upaya pemerintah Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Melalui pemberian pinjaman Yen ini, diharapkan dapat memperbaiki ekonomi makro, iklim investasi, kondisi keuangan, dan lain-lain di Indonesia. |
|
(6) The Project for Construction of Bridges in the Province of Nusa Tenggara Barat Phase 2 (sudah diserahkan pada bulan Desember 2009) |
Jumlah maksimum bantuan |
: 492 juta Yen |
Ringkasan proyek |
: Propinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan salah satu daerah paling miskin di Indonesia, dimana pulau Sumbawa-nya adalah pulau dengan populasi penduduk 1,2 juta jiwa. Sebagai infrastruktur jalan di dalam pulau adalah jalan utama sepanjang jalur pantai di bagian utara yang merupakan satu-satunya jalan utama. Fasilitas jalan lain tidak memadai sehingga perkembangan ekonomi di pulau tersebut menjadi terganggu. Sebagai jalan akses di wilayah bagian selatan, memang terdapat jalur Ring Road Selatan namun karena belum tersedianya sarana jembatan penyangga, pada waktu musim hujan sering tidak dapat dilalui, sehingga kondisinya nyaris tidak dapat digunakan untuk perpindahan penduduk dan distribusi barang arah timur-barat di bagian selatan. Dengan fasilitas jembatan penyangga pada proyek ini, arus lalu lintas sepanjang tahun dapat terwujud di jalur Ring Road Selatan sehingga akan diharapkan peningkatan fungsi sebagai jalan utama di daerah setempat, terjaganya perpindahan penduduk di daerah dan jalur distribusi barang, serta peningkatan taraf kehidupan masyarakat. Sebagai catatan, di bagian barat proyek ini, telah dirampungkan pembangunan 8 jembatan penyangga melalui proyek tahap pertama. |
|
(7) The Project for Improvement of Bridges in Nias Island (sudah diserahkan pada bulan Desember 2009) |
Jumlah maksimum bantuan |
: 1,52 milyar Yen |
Ringkasan proyek |
: Pulau Nias adalah pulau terpencil dan terletak kira-kira 125 km di sebelah barat pulau Sumatra, dengan jumlah penduduk kira-kira 700,000 jiwa. Jalan di dalam pulau terdiri dari, 3 jalan propinsi yang mengelilingi seluruh pulau dan 1 jalan propinsi yang melintasi bagian tengah pulau. Pulau ini pernah digoncang gempa besar 2 kali yaitu gempa bumi lepas pantai Sumatera Utara – bencana tsunami dan gempa bumi lepas pantai pulau Nias, yang diberitakan menelan koran jiwa lebih dari 2000 orang di dalam pulau. Akibat gempa ini, muncul banyak kerusakan di jembatan penyangga jalur nomor 75, jalur utama yang menghubungkan Gunung Sitoli, kota utama di pulau Nias, dengan Telukdalam, kota pusat di bagian selatan, sehingga sekarang masih dalam kondisi terpaksa dapat dilintasi meskipun jembatan penyangganya rusak. Lima jembatan dari 6 jembatan yang diganti kali ini, terletak di jalur jalan propinsi tersebut, jalur ini merupakan jalur utama di dalam pulau dan kepadatan lalu lintasnya sangat tinggi, sehingga sangat dibutuhkan dalam aktivitas perekonomian pulau dan kehidupan penduduk. Satu jembatan sisanya merupakan jalan kabupaten, dimana terletak di pusat kota Gunung Sitoli dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi. Penggantian jembatan penyangga ini, selain berkontribusi pada rehabilitasi pulau Nias, dengan jembatan penyangga yang memiliki sifat tahan gempa, diharapkan akan berfungsi sebagai jalur pengungsian dan distribusi barang saat terjadi bencana di masa yang akan datang. |
|
(8) The Project for Safe School Reconstruction in Devastated Area of Earthquake in Offshore of Padang in West Sumatra Region |
Jumlah maksimum bantuan |
: 549 juta Yen |
Ringkasan proyek |
: Akibat gempa lepas pantai Padang propinsi Sumatera Barat yang terjadi tanggal 30 September 2009, selain korban manusia yang meninggal dan hilang sebanyak 1,119 orang, gedung bangunan pun menderita kerusakan yang besar. Banyak sekolah dasar dan sekolah menengah yang mengalami kerusakan, gedung sekolah dasar dan menengah yang roboh pun mencapai kira-kira 2,300 kelas, dan saat ini tidak dapat dihindari kegiatan belajar dalam lingkungan buruk seperti di kelas sementara dan kelas tenda. Proyek ini merupakan proyek pembangunan kembali sekolah yang aman dengan sifat tahan gempa bagi sekolah dasar dan menengah yang mengalami kerusakan di kota Padang dan kabupaten Padang Pariaman, yang bertujuan untuk memperbaiki iklim belajar. |
|
(9) The Forest Preservation Program |
Jumlah maksimum bantuan |
: 1 milyar Yen |
Ringkasan proyek |
: Negara Republik Indonesia memiliki area hutan tropis dengan posisi nomor 3 di seluruh dunia. Namun oleh karena kebakaran hutan, pembalakan liar, penggunaan lahan yang tidak terencana, dan lain-lain, setiap tahun hutannya berkurang sebanyak 2%. Dengan kondisi seperti ini, jumlah emisi gas efek rumah kaca dari bidang pemanfaatan hutan dan lahan diperkirakan mencapai 46% dari jumlah emisi gas dari seluruh negeri Indonesia, sehingga pengolahan hutan yang tepat adalah sangat penting sebagai penanggulangan untuk meringankan perubahan iklim. Dengan adanya proyek ini diharapkan penguatan kemampuan pengelolaan hutan di Indonesia lewat peningkatan kualitas monitoring hutan dan mendorong kegiatan penanaman pohon yang dilaksanakan oleh penduduk lokal. |
|
10. The Program for the Improvement of Capabilities to cope with Natural Disasters Caused by Climate Change |
Jumlah maksimum bantuan |
: 1 milyar Yen |
Ringkasan proyek |
: Di Indonesia, di berbagai daerah, setiap tahun sering terjadi bencana banjir. Pada bulan Pebruari tahun ini, banjir di propinsi Jawa Barat mengakibatkan kerugian besar seperi masuknya air ke rumah tinggal dan pabrik, serta sawah-sawah yang terendam air. Bahkan dikhawatirkan penderitaan bencana banjir akan semakin meluas akibat bertambahnya curah hujan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Melalui proyek ini, diharapkan minimalisasi kerugian bencana banjir dengan pemberian bantuan peralatan yang dibutuhkan untuk merestorasi kerusakan akibat banjir dan persediaan air. |
|
11. The Food Security Project for Underprivileged Farmers |
Jumlah maksimum bantuan |
: 520 juta Yenn |
Ringkasan proyek |
: Pemerintah Indonesia, dengan maksud memperkuat keamanan dan ketahanan pangan, saat ini berupaya konsisten menjaga stabilitas pasokan beras untuk rakyat. Untuk meningkatkan jumlah panen padi, adalah sangat penting penggunaan secara seimbang nutrisi utama sebagai pupuk, seperti nitrogen, fosfat, kalium. Namun karena di Indonesia tidak dapat memproduksi pupuk kalium di dalam negeri dan sangat sulit untuk mendapatkannya, maka berpengaruh pada jumlah hasil panen padi khususnya bagi petani miskin. Proyek ini, merupakan proyek pemberian modal melalui bantuan hibah kepada pemerintah Indonesia untuk menyediakan pupuk kalium dengan harga terjangkau yang dijual bagi petani miskin. Hasil penjualan pupuk ini akan disimpan oleh pemerintah Indonesia, dan akan kembali digunakan untuk memenuhi kebutuhan bagi usaha kemandirian demi peningkatan pendapatan melalui peningkatan produktifitas pertanian bagi petani miskin. Lewat pelaksanaan proyek ini, diharapkan akan ada penguatan keamanan dan ketahan pangan di Indonesia dan pengurangan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan petani di daerah desa pertanian yang ditinggali banyak kalangan petani miskin. |
|
4. Mengenai “Inisiatif Hatoyama” |
|
Dari proyek-proyek yang disebutkan di atas, ada 4 proyek yaitu : |
● Climate Change Program Loan (II) (sudah diserahkan pada Desember 2009) |
● Lumut Balai Geothermal Power Plant Project |
● The Forest Preservation Program |
● The Programme for the Improvement of Capabilities to cope with Natural Disasters Caused by Climate Change |
yang memperoleh penilaian tinggi dari pemerintah Jepang karena menunjukkan sikap dukungan yang cepat dari pemerintah Indonesia atas “Copenhagen Climate Agreement” sehingga dilaksanakan sebagai bagian perwujudan “Inisiatif Hatoyama”. “Inisiatif Hatoyama” adalah gagasan yang diajukan oleh PM Yukio Hatoyama pada kesempatan KTT PBB tentang perubahan iklim yang diselenggarakan pada bulan September 2009. Berdasarkan gagasan tersebut, pemerintah Jepang telah mengumumkan penyelenggaraan bantuan sebesar 15 milyar USD selama kurun waktu sekitar 3 tahun hingga akhir 2012, sebagai bantuan bagi negara berkembang untuk adaptasi dan mitigasi masalah perubahan iklim. |
|