Informasi, Kebudayaan &
|
Jakarta, 7 September 2004 Upacara Selesainya Proyek Pembangunan Pasok Air Bersih untuk Daerah Pedalaman Tahap 3 di Sulawesi 1. Upacara yang menandai selesainya Proyek Pembangunan Pasok air Bersih Untuk Daerah Pedalaman Tahap 3, yang pembangunannya didanai dengan Bantuan Hibah Jepang, akan dilaksanakan pada tanggal 7 September 2004, dengan dihadiri oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, Bapak Taufik Kiemas, Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Dr. Soenarno, Gubernur Sulawesi Tengah, Prof. Aminuddin Ponulele, serta Konsul Jenderal Jepang di Makassar, Bapak Motokatsu Watanabe. 2. Pasok Air bersih dan aman adalah penting bagi peningkatan kondisi rakyat dan hal itu sangat efektif bagi penurunan tingkat kematian melalui pencegahan penyakit menular yang disebabkan oleh air yang tidak bersih. Pemerintah Jepang menyadari pentingnya air bersih, dan telah banyak membantu sistem pengadaan air bersih, termasuk di kota Jakarta, Makassar dan Pulau Sulawesi. 3. Pada proyek ini, pemerintah Jepang membantu pembangunan dan pengembangan sistem pasok air bersih, termasuk intake (pengambilan air), transmisi air, pemeliharaan air, transmisi air yang telah diolah, distribusi dan pembuatan titik keran air untuk umum di 18 kawasan yang ada di pulau Sulawesi dari tahun 2001 sampai 2004, dengan jumlah bantuan hibah senilai 2.435 juta yen (sekitar Rp 190 milyar). Proyek ini dapat membantu pasok air bersih kepada sekitar 140.000 orang. Proyek ini tidak hanya dapat meningkatkan kondisi kesehatan rakyat di kawasan tersebut tetapi juga dapat membebaskan para wanita dan anak-anak dari pekerjaan berat, yaitu memompa dan mengangkut air. 4. Pada tahap 3 dan terakhir ini, dari seluruh proyek pasok air bersih untuk daerah pedalaman, telah dibangun sistem pasok air bersih di enam kawasan, yaitu Binangga, (sekitar 10km dari Palu), Tompe, Sause and Toili di Sulawesi Tengah, Dumoga dan Pinolosian di Sulawesi Utara. (Catatan) 1.Dalam kerangka Program Pembangunan Nasional Lima Tahun, antara tahun 2000 dan 2004, pemerintah Indonesia menetapkan tujuan untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan kehidupan rakyat dengan meningkatkan pasok air bersih. Akan Tetapi, pelaksanaan rencana tersebut tertunda khususnya di daerah pedalaman disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi. 2. Kawasan yang tercakut dalam proyek ini (dari tahap pertama sampai ketiga) September 7, 2004 Completion Ceremony for the Rural Water Supply Development Project Phase 3 in Sulawesi 1. The Completion Ceremony for Phase 3 of the Rural Water Supply Development Project, supported by Japanese Grand Aid, will be held in Palu, Central Sulawesi on Tuesday September 7th, with attendance of President Megawati Soekarnoputri, Mr. Taufik Kiemas, Dr. Soenarno, Minister of Settlements and Regional Infrastructure and Prof. Aminuddin Ponulele, Governor of Central Sulawesi, and Mr. Motokatsu Watanabe, Consul-General of Japan in Makassar 2. Clear and safe water supply is necessary for improving condition of people and it is effective for decreasing mortality rate through prevention of communicable disease caused by unsanitary water. The Government of Japan, recognizing the importance of supplying purified water, has supported many water supply systems, including in Jakarta city, Makassar city, and Sulawesi Island. 3. In this project, Japanese Government has supported construction and development of water supply systems, including intake, raw water transmission, treatment, treated water transmission, distribution and public taps in 18 areas of Sulawesi Island from 2001 until 2004, a grant total of which 2,435 million Yen (approximately Rp. 190 billion). This project enabled the supply of purified water to about 140 thousand people. It would not only improve health conditions in these areas but also release a number of women and children from their hard pumping and carrying burden. 4. In this third and final phase of the whole rural water supply project in Sulawesi Island, water supply systems are constructed in six areas: Binannga (about 10km from Palu), Tompe, Sausu and Toili in Central Sulawesi, Dumoga and Pinolosian in North Sulawesi. (Note) 1. In the framework of the Five-year National Development Programme for years between 2000 and 2004, the Government of Indonesia set objective of enhancing health and living conditions of people by promoting water supply. However, implementation of the plan is delayed especially in rural areas due to the economic crisis. 2. Areas covered in this project ( from first thru third phase) |