Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
PRESS RELEASE
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
      Informasi Beasiswa & Pendidikan
      Pusat Informasi, Pendidikan dan       Kebudayaan
|
Jakarta, 20 Januari 2005
Pernyataan Sikap dan Janji Pemerintah Jepang
pada Pertemuan CGI ke-14
[English
Version]
1. Pertemuan CGI ke-14 diadakan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 19 dan 20 Januari di Jakarta.
2. Delegasi Jepang yang dipimpin oleh Duta Besar Yutaka Iimura telah mengungkapkan sikap dan mengumumkan bantuan sebagai berikut:
3. Pandangan utama dalam pernyataan Jepang pada pertemuan CGI
Pertama, Pemerintah Jepang ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas jatuhnya begitu banyak korban akibat gempa bumi yang berpusat di perairan pulau Sumatera dan tsunami di Samudera Hindia. Jepang akan membantu sepenuhnya usaha pembangunan kembali dan rehabilitasi agar keadaan dapat segera pulih kembali. Jepang sedapat mungkin akan memberikan bantuan dengan tiga cara : sumber daya finansial, pengetahuan serta keahlian, dan sumber daya manusia, sebagaimana dikemukakan oleh Perdana Menteri Junichiro Koizumi pada KTT ASEAN Pasca Gempa dan Tsunami yang berlangsung pada tanggal 6 Januari 2005.
Pemerintah Jepang menyambut baik upaya Pemerintah Indonesia untuk terus melanjutkan secara gigih usaha-usaha reformasinya serta manejemen ekonomi makro yang stabil, sekalipun telah lepas dari program IMF pada akhir tahun 2003. Mengingat bahwa pemerintah baru yang dilantik pada bulan Oktober yang lalu menjanjikan kemajuan reformasi struktural, maka Pemerintah Jepang akan memberikan dukungan sebanyak mungkin bagi realisasi reformasi tersebut.
Pemerintah Jepang menyambut baik kecenderungan turunnya tingkat bunga, stabilitas laju inflasi, serta nilai tukar Rupiah yang stabil, berkat kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia dengan tepat. Akan tetapi, melambungnya kembali nilai inflasi dan depresiasi Rupiah yang cukup berarti tentu akan memberikan dampak negatif yang substansial, tidak saja terhadap kesinambungan fiskal tapi juga terhadap kegiatan-kegiatan sektor swasta. Oleh karena itu, sebaiknya tetap diterapkan kebijakan waspada terhadap faktor-faktor eksternal seperti kecenderungan suku bunga di luar negeri serta perubahan harga minyak. Sebagai salah satu langkah ke arah itu, diharapkan dapat dilanjutkan “mekanisme dengan target inflasi” dengan lancar.
Perbaikan iklim investasi merupakan tugas utama yang sangat penting baik bagi Indonesia maupun bagi kalangan bisnis di Indonesia guna mengurangi tingkat pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Kami sangat menghargai pemerintah baru Indonesia atas pengertiannya terhadap pentingnya investasi dan upayanya yang sungguh-sungguh untuk memperbaiki iklim investasi. Pemerintah Jepang akan mendukung peningkatan kemampuan (capacity building) pemerintah Indonesia melalui bantuan teknik, di samping membuka kesempatan dialog antara pemerintah Indonesia dan kalangan pengusaha mengenai pembenahan iklim investasi, termasuk kerangka seperti Kelompok Kerja Iklim Investasi (Investment Climate Working Group) dan Forum Investasi Gabungan Tingkat Tinggi antara Pemerintah dan Swasta.
4. Bantuan yang diumumkan oleh Pemerintah Jepang dalam Pertemuan CGI
Pemerintah Jepang terus mendukung sedapat mungkin tekad reformasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang baru. Pemerintah Jepang siap mencairkan bantuan sekitar 715 juta dolar AS melalui pinjaman yen (Yen loan) serta dana bantuan hibah. Angka ini merupakan seperempat lebih dari jumlah kebutuhan pembiyaan (financial requirement) CGI. Selain itu, diharapkan akan ada financial flow dari kredit ekspor sekitar 400 juta dolar AS. Dengan demikian, jumlah kontribusi Jepang akan mencapai sebanyak 1,115 miliar dolar AS.
Pemerintah Jepang menyatakan sikap untuk memprioritaskan bantuan bagi perbaikan infrastruktur ekonomi yang kondusif untuk perbaikan iklim investasi dengan memanfaatkan pinjaman Yen (Yen loan). Dalam hal ini, Pemerintah Jepang telah mengumumkan kesanggupannya memberikan pinjaman Yen (Yen loan) baru bagi sepuluh (10) proyek, dengan mengutamakan pembangunan infrastruktur ekonomi di bidang pasok tenaga listrik, penataan jalan dan sebagainya pada tahun fiskal 2004. Jumlah total berbagai proyek itu maksimal 114,8 miliar Yen atau sekitar 1,075 miliar dolar AS, naik 9,7% dibandingkan dengan tahun yang lalu (lihat: lampiran tabel proyek). Dalam 10 proyek tersebut, sudah tercakup pembiayaan sebesar 100 juta dolar AS sebagai Bantuan Kebijakan Pembangunan (Development Policy Loan) yang dikoordinasikan oleh pemerintah Jepang bersama Bank Dunia dengan tujuan mendukung upaya reformasi ekonomi pemerintah baru Indonesia.
Sebagai bantuan darurat untuk kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di perairan Sumatera dan tsunami di Samudera Hindia, Jepang telah memberikan dana bantuan darurat dan bantuan in natura berupa hibah sebesar 1,89 juta dolar AS. Jepang juga segera akan mencairkan bantuan hibah sebesar 146 juta dolar AS. Pemerintah Jepang sedang menawarkan kepada Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan dana hibah non-proyek yang masih tersisa sebanyak 29 juta dolar AS. Di samping itu, pemerintah Jepang akan memberikan 250 juta dolar AS melalui organisasi-organisasi internasional yang terkait, dan telah memutuskan untuk memberikan hibah sebanyak 40 juta dolar AS melalui Japanese Trust Funds yang kami tempatkan di ADB (Bank Pembangunan Asia) dan Bank Dunia. Sebagian besar dari hibah tersebut diharapkan akan digunakan untuk Indonesia.
5. Pemerintah Jepang berharap agar sejumlah bantuan ini dapat dimanfaatkan secara efektif, sehingga pemerintah Indonesia dapat mengatasi kebutuhan-kebutuhan pembangunan Indonesia secara tepat, dan dapat mencapai stabilitas ekonomi selanjutnya serta pertumbuhan ekonomi berkesinambungan yang dimotori oleh investasi swasta.
Tabel "
Proyek Pinjaman Yen (Yen Loan) Baru untuk Tahun Fiskal 2004"
Nama Proyek | Jumlah hingga sebesar | Suku Bunga
| Masa Pelunasan |
(1) |
Proyek Perbaikan Wilayah Hilir Bengawan Solo (periode II) | 9,35 miliar Yen | 1,3 %
| 30 thn (10thn) |
(2) |
Proyek Irigasi Komering (periode II tahap ke-2) | 13,79 miliar Yen | 1,3 %
| 30 thn (10thn) |
(3) |
Proyek Integral Manejemen Mitigasi Bencana Sedimen dan Pembangunan Daerah di Gunung Merapi dan Kali Progo & Proyek Penanggulangan Darurat Tanah Longsor Skala Besar di Gunung Bakaraen | 16,44 miliar Yen | 1,3 %
| 30 thn (10thn) |
(4) | Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas-Bumi Ulubelu | 20,29 miliar Yen | 0,75% | 40 thn (10thn) |
(5) |
Proyek Pembangunan PLTA III Asahan (engineering service) |
0,86 miliar Yen | 1,3 % | 30 thn (10thn) |
(6) |
Proyek Perluasan Pembangkit Tenaga Api Keramasan | 9,74 miliar Yen | 1,3 %
| 30 thn (10thn) |
(7) |
Proyek Flyover untuk menanggulangi kemacetan di Jalur Pantai Utara Jawa
| 4,29 miliar Yen |
0,4 %
| 40 thn (10thn) |
(8) |
Proyek Pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Tanjung Priok (period I) | 26,31 miliar Yen
| 0,4 % |
40 thn (10thn) |
(9) | Proyek Pengembangan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri | 2,98 miliar Yen | 0,75%
| 40 thn (10thn) |
(10)
| Program Pinjam Kebijakan Pembangunan (Development Policy Loan) | 10,79 miliar Yen | 1,3 % | 30 thn (10thn) |
TOTAL
: | 114.83 miliar yen (sekitar 1.07 miliar dolar AS) |
TOP page
|