Jakarta, 15 Agustus 2006
Bantuan untuk Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah
(Bantuan Hibah Jepang untuk Rekonstruksi/ Pembangunan Kembali Pasca Bencana)
[English Version]
1. Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan bantuan hibah, dengan jumlah total hingga ¥ 890 juta kepada Republik Indonesia. Nota-nota diplomatik mengenai bantuan ini telah ditandatangani antara Bp. Shin Ebihara, Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, dan Bp. Primo Alui Joelianto, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, di Jakarta pada tgl. 15 Agustus 2006.
[Nama proyek dan jumlah maksimumnya]
“Proyek Rekonstruksi di lokasi Bencana Gempa Bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah”
(¥ 890 juta, atau sekitar US$ 7,7 juta atau Rp 70 miliar)
2. Proyek ini akan dilakukan untuk tujuan pemulihan dan pembangunan kembali fasilitas-fasilitas pelayanan umum seperti pendidikan dan kesehatan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi lokasi bencana. Proyek ini mencakup pembangunan kembali tujuh SMP (99 ruang kelas), dua SD (12 ruang kelas), dan lima puskesmas yang memberikan pelayanan medis di kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Bantuan yang telah diberikan Pemerintah Jepang selama ini adalah berikut ini :
(1) Barang keperluan darurat seperti tenda, alat penjernih air, dll. yang telah diserahkan pada tgl. 31 Mei 2006 (jumlah total sekitar US$ 180.000)
(2) Tim-tim bantuan Medis dari JICA (Badan Kerjasama Internasional Jepang) dan dari Pasukan Bela Diri Jepang dikirim ke lokasi bencana. Mereka telah merawat sekitar 4.000 orang pasien.
(3) Komitmen baru untuk bantuan hibah
      - US$ 1 juta kepada IFRC (International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies)
      - US$ 4 juta kepada Pemerintah Indonesia untuk pengadaan barang-barang yang dibutuhkan         seperti tenda sekolah (3700 satuan), tenda untuk keluarga (2400 satuan), dll.
      (Catatan : Jumlah bantuan hibah adalah sekitar US$ 13 juta, termasuk bantuan hibah kali ini)
(4) Dukungan untuk usaha sosialisasi teknik bangunan tahan gempa, dll.
Kedutaan Besar Jepang mendukung proyek Universitas Islam Indonesia (UII) yang mensosialisasikan teknik bangunan tahan gempa. (Seminar pertama akan berlangsung pada tgl. 28 Agustus).
JICA telah mulai menggelar sejumlah proyek pemberdayaan masyarakat seperti dukungan untuk sosialisasi teknik bangunan tahan gempa, revitalisasi perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah, dll.
[ Catatan ]
Bantuan Jepang yang telah diberikan akhir-akhir ini sebagai tanggapan atas terjadinya bencana di Indonesia (kecuali bantuan untuk bencana gempa bumi di Jawa Tengah)
1. Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Aceh dan Nias (Desember 2004; Maret 2005)     → Bantuan hibah sekitar US$ 300 juta sedang direalisasi atau sedang berlangsung.
(1) Bantuan Bilateral (US$ 160 juta)
(a) Bantuan hibah non-proyek, seperti pemulihan jalan pantai barat yang mendesak dilakukan, pemulihan pasok air bersih dan sistem sanitasi, dll. (14 proyek)
(b) Proyek-proyek JICA, termasuk pemugaran fasilitas pengolahan air limbah mentah di Banda Aceh, rehabilitasi darurat dan rencana pembangunan kembali untuk Banda Aceh dll. (US$ 140 juta)
(2) Bantuan Multilateral (US$ 140 juta)
(a) Kontribusi sebagai respons terhadap seruan kilat PBB (UN Flash appeal)
(sekitar US$ 120 juta dialokasikan untuk Aceh)
(b) Melalui Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (US$ 20 juta)
2. Tsunami di Pantai Barat-Daya Pulau Jawa (17 Juli 2006)
      Barang-barang pertolongan darurat seperti tenda, penjernih air, dll.
      Telah diserahkan pada tgl. 20 Juli (jumlah total sekitar US$ 113.000)
|