Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa & Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan       Kebudayaan
|
Jakarta, 27 Febuari 2008 Bantuan bagi Pembangunan Perdamaian di Daerah-daerah Korban Konflik di Aceh melalui Bantuan Hibah Grass-roots bagi Keamanan Manusia
(Reintegrasi mantan pejuang GAM dan peningkatan ekonomi di bekas daerah-daerah konflik)
[English Version]
1.Dengan tujuan memberikan kontribusi bagi “Stabilitas Perdamaian” di Aceh, Jepang telah memutuskan untuk memberikan bantuan hibah grass-roots bagi keamanan manusia sejumlah total sekitar 420.000 US$ (atau sekitar Rp 3,9 miliar) kepada sebuah instansi pemerintah daerah dan 4 LSM di Aceh. Upacara penandatanganan kontrak mengenai pemberian bantuan ini berlangsung pada tgl. 27 Februari 2008 bertempat di kantor BRA (Badan Reintegrasi-damai Aceh) dengan disaksikan oleh Minister Ken Okaniwa dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
2.Bantuan hibah ini dimaksudkan untuk reintegrasi mantan anggota GAM ke dalam masyarakat dan peningkatan kehidupan para korban konflik, dan sebagai bantuan bagi peningkatan ekonomi di daerah-daerah yang bersangkutan. Berikut ini adalah keterangan pokok tentang 5 proyek bantuan tersebut.
(1) | “Rencana Pembangunan Pusat Pelatihan Pelestarian Lingkungan di Kota Banda Aceh, Propinsi Aceh”
Organisasi penerima : Badan Pengelola Kawasan Ekosistem Leuser
Jumlah bantuan : US$ 83.103
Merupakan bantuan bagi pembangunan kantor manejemen penelitian dan pelatihan lingkungan di kota Banda Aceh, guna meningkatkan kegiatan perlindungan ekosistem Leuser di Propinsi Aceh. Dengan adanya pembangunan ini, dapat terlaksana pelatihan dan peningkatan kemampuan para mantan pejuang sekarang sebagai pencari kerja dan LSM setempat yang bergerak di bidang lingkungan. Dengan demikian diharapkan terjadi kegiatan di bidang perlindungan lingkungan, termasuk perlindungan hutan. |
(2) | “Rencana Bantuan Peningkatan Kapasitas Para Petani Kopi di Kabupaten Aceh Tengah, Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam
Organisasi penerima : Yayasan Himpunan Alumni AOTS Indonesia                                 (Association for Overseas Technical Scholarship)
Jumlah bantuan : US$ 82.448
Merupakan bantuan untuk bimbingan budidaya kopi serta pemberian alat-alat
pertanian, untuk membangkitkan kembali budidaya kopi yang merupakan hasil pertanian utama di kabupaten Aceh Tengah. Akibat konflik yang berkepanjangan, tingkat produksi dan mutu hasil kopi di daerah ini telah menurun.. |
(3) | “Rencana Rehabilitasi Fasilitas Irigasi di Kecamatan Bandar Dua di Kabupaten Pidie Jaya, Propinsi Aceh”
Organisasi penerima : Yayasan Malem Dagang
Jumlah bantuan : US$ 86.074
Merupakan bantuan untuk rehabilitasi dan pembangunan fasilitas irigasi sawah yang sudah lama tidak dipakai akibat konflik yang berkepanjangan di 3 desa di Kecamatan Bandar Dua, kabupaten Pidie yang menderita kerusakan akibat konflik. Dengan rehabilitasi dan pembangunan ini, diharapkan ekonomi setempat dapat bangkit kembali dan proses reintegrasi mantan pejuang GAM ke dalam masyarakat berjalan lebih lancar. |
(4) | “Rencana Bantuan untuk Pembangunan Fasilitas Irigasi di Sungai Burasan di kabupaten Pidie Jaya, Propinsi Aceh, dan Penyelesaian Konflik Daerah”
Organisasi penerima : Yayasan Pidie Agribisnis
Jumlah bantuan : US$ 82.031
Merupakan bantuan bagi pembangunan bendungan yang berkemampuan mendistribusikan air. Dengan adanya bantuan ini, produksi beras setempat dapat meningkat, dan bersama itu dapat dihidupkan kembali dewan adat yang mengawasi sumber-sumber air. Berkat bantuan ini, dapat ditingkatkan penghasilan rakyat tani yang menjadi korban konflik, dan tercapai penyelesaian terhadap pertikaian dengan penduduk di sekitar mengenai masalah pembagian/distribusi air. |
(5) | “Rencana Bantuan bagi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Korban Konflik di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh”
Organisasi penerima : Yayasan Seuramo Aceh
Jumlah bantuan : US$ 82.334
Merupakan bantuan bagi para korban langsung dari konflik di 3 desa di mana jumlah korban konflik cukup besar, di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Propinsi Aceh. Bantuan ini akan diberikan bagi usaha pertanian dengan sasaran kaum pria, yaitu mantan anggota GAM dan mantan pejuang GAM. Bagi kaum wanita, termasuk para janda korban konflik, diberikan bantuan untuk pekerjaan jahit-menjahit dan menyulam tradisional. Dengan demikian perekonomian daerah dapat dihidupkan sehingga reintegrasi para mantan pejuang ke dalam masyarakat dapat dipercepat. |
3. Aceh mengalami situasi di mana konflik berlangsung secara berkepanjangan, dan barulah pada bulan Agustus 2005 tercapai penandatanganan kesepakatan perdamaian. Oleh karena itu, stabilitas perdamaian, reintegrasi para mantan pejuang GAM ke dalam masyarakat, dan rehabilitasi ekonomi merupakan masalah yang sangat penting. Melalui proyek rehabilitasi daerah-daerah yang dulu dilanda konflik, dapat ditingkatkan reintegrasi para mantan pejuang GAM ke dalam masyarakat, dan tercapai peningkatan pembangunan ekonomi daerah-daerah yang bersangkutan. Hal tersebut akan mendatangkan stabilitas perdamaian yang sangat berarti guna membina keamanan Indonesia dan kawasan sekitarnya..
< referensi > Bantuan Pemerintah Jepang bagi Aceh |
1. | Dukungan untuk perseorangan, termasuk integrasi sosial para mantan anggota GAM (Jumlah total US$ 20,08 juta).
(1) | Program reintegrasi bagi mantan pejuang GAM dan tahanan politik, dan bantuan untuk memulai usaha bagi kaum muda yang menganggur (Badan pelaksana : IOM, US$ 17,6 juta). |
(2) | Rehabilitasi berbagai fasilitas pelatihan kejuruan di Prop. Aceh (Bantuan hibah, US$ 2,48 juta)
| (3) | Pelatihan pengembangan ketrampilan bagi pembukaan usaha kecil (Kerjasama teknik JICA, US$ 40.000). | |
2. | Dukungan bagi Masyarakat di daerah yang terkena konflik (Total US$ 1,53 juta)
(1) | Proyek-proyek yang berdampak segera di kabupaten Pidie yang dilanda konflik (Skema Bantuan Grass-roots/JICA-CEP Program: US$ 280.000). |
(2) | Pengembangan masyarakat di kabupaten Pidie dan Aceh Besar (Skema Bantuan Grass-roots : US$ 1,08 juta) |
(3) | Bantuan proyek rehabilitasi melalui perawatan mental & fisik (Bantuan hibah melalui LSM : US$ 170.000). | |
3. | Dukungan Governance bagi Konsolidasi Perdamaian (Total US$ 330.000).
(1) | Dukungan untuk pemilihan kepala daerah (Skema Bantuan Hibah Grass-roots & Kerjasama Teknik JICA, US$ 140.000). |
(2) | Pembangunan kapasitas bagi pemerintah daerah (Kerjasama teknik JICA, US$ 140.000) |
(3) | Pembangunan kemampuan bagi lembaga-lembaga yudisial (Kerjasama JICA, US$ 50.000). Pelatihan teknis ADR (Alternative Dispute Resolution - penyelesaian alternatif terhadap pertikaian) untuk para hakim di pengadilan-pengadilan hukum Syariah, dll. |
|
4. | Bantuan rehabilitasi pasca tsunami/gempa-bumi. Jumlah total sekitar US$ 300 juta, bilateral US$ 160 juta (termasuk dari JICA) dan US$ 140 juta melalui badan-badan internasional |
5. | Pembangunan kemampuan bagi lembaga-lembaga yudisial (Kerjasama JICA, US$ 50.000).
(1) | Pusat Listrik Tenaga Hidro Peusangan di Aceh ( 26 miliar 16 juta Yen, atau US$ 224 juta) |
(2) | Program Rekonstruksi Aceh (11,593 miliar Yen, atau US$ 100 juta) Bagi pembenahan jalan dan sistem drainase di Aceh. |
Top ↑
|
|