Informasi, Kebudayaan & Pendidikan
Press Release
  Tahun 2016   Tahun 2016
        Tahun 2015
        Tahun 2014
        Tahun 2013
        Tahun 2012
        Tahun 2011
        Tahun 2010
        Tahun 2009
        Tahun 2008
        Tahun 2007
        Tahun 2006
        Tahun 2005
        Tahun 2004
        Tahun 2003
Informasi Beasiswa & Pendidikan
Pusat Informasi, Pendidikan dan       Kebudayaan
|
Jakarta, 10 Juli 2008 Upacara Peletakan Batu Pertama untuk Pembangunan Sejumlah Laboratorium Diagnosa Flu Burung dan Berbagai Penyakit Hewan Lainnya dengan Bantuan Hibah Jepang
[English Version]
Pada 10 Juli 2008 di BPPV (Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner) Subang di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, telah dilangsungkan upacara peletakan batu pertama proyek “Perbaikan Fasilitas Laboratorium untuk Diagnosa Flu Burung dan Berbagai Penyakit Hewan Lainnya” yang merupakan bantuan hibah dari Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia. Upacara diikuti oleh Bapak Satoru Sato, Kuasa Usaha (Charge d’Affaires) pada Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, dari pihak Jepang, dan oleh Dr. Anton Apriyanto, Menteri Pertanian, Bapak Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, dan Bapak Eep Hidayat, Kepala Kecamatan Subang, dari pihak Indonesia. Pemerintah Jepang memberikan sejumlah total hingga 1,781 miliar Yen (sekitar US$ 15,49 juta atau Rp 145,5 miliar) untuk bantuan hibah ini guna mendukung usaha Pemerintah Indonesia untuk mengatasi Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI - flu burung yang sangat pathogenis). Nota-nota Diplomatik mengenai bantuan hibah telah ditandatangani dan dipertukarkan antara kedua pemerintah pada bulan September 2007.
Di Indonesia infeksi HPAI pada unggas terjadi di 31 provinsi dari seluruh 33 provinsi dan jumlah unggas yang mati atau dimusnahkan akibat penyakit tsb. berjumlah lebih dari 12 juta ekor sedangkan jumlah kematian manusia akibat HPAI mencapai 110 orang (per Juli 2008). Dalam situasi demikian, menekan infeksi HPAI pada unggas sangat mendesak dilakukan guna mengurangi resiko infeksi dari unggas terhadap manusia.
    Bantuan hibah Jepang ini, dipergunakan untuk membangun 1 (satu) Pusat Investigasi Penyakit (DIC - Disease Investigation Center) di Subang (Jawa Barat) dan untuk renovasi 2 (dua) DIC yang sudah ada di Medan dan Bandarlampung. Selain itu, akan dilaksanakan bantuan teknis mengenai penggunaan berbagai fasilitas dan perlengkapan yang diberikan. Tujuh DIC di Indonesia (delapan DIC, bila DIC yang di Subang tercakup) memainkan peranan utama dalam pengawasan dan diagnosa berbagai penyakit hewan, termasuk HPAI di berbagai daerah. Oleh karena itu, diperkokohnya fungsi delapan DIC tsb. akan memberikan kontribusi yang penting bagi deteksi dini kasus-kasus HPAI sehingga dapat dilakukan tindakan-tanggap yang tepat dan cepat. Selanjutnya, berbagai DIC tsb. terus mengemban tugas sebagai Regional Management Units (RMU - unit pengelolaan regional), yang merupakan pusat bagi kegiatan pengawasan HPAI di daerah. Dalam hal ini, bantuan hibah ini sungguh sangat berarti.
    Menurut rencana, pekerjaan pembangunan untuk tiga DIC dan bantuan teknik akan rampung pada bulan Maret 2009.
Jepang terus mendukung usaha-usaha yang dilakukan Indonesia untuk memberantas flu burung bagi kepentingan kesehatan manusia maupun kesehatan hewan. Jumlah total bantuan Jepang berkenaan dengan HPAI sejak tahun 2004 - termasuk kontribusi melalui organisasi internasional seperti WHO dan FAO dan program-program regional Asia - berjumlah lebih dari US$ 222 juta. Dari jumlah tsb., sekitar US$ 37 juta telah diberikan langsung kepada Indonesia (termasuk bantuan hibah ini). Pemerintah Jepang berkomitmen untuk melanjutkan dukungan aktif bagi usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengatasi HPAI.
Informasi lebih lanjut mengenai Official Development Assistance (ODA) dari Jepang kepada Indonesia :
http://www.id.emb-japan.go.jp/oda/id/index.htm
Top ↑
|